
Surabaya,sekilasmedia.com-Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Daring bagi mahasiswanya, lantaran situasi masih dalam pandemi Covid-19.
Tidak seperti KKN pada
umumnya, sebelum ada Covid-19 mahasiswa turun langsung ke lapangan dalam kegiatan KKN,namun kali ini mahasiswa menjalankan kegiatan KKN-nya secara daring atau online dari wilayah domisili masing-masing dan dilaksanakan secara mandiri/individu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pelaksanaan KKN di tengah pandemi ini dilaksanakan agar tidak menghambat proses akademik mahasiswa.
Indriani Sapta Lidia, Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Untag Surabaya melaksanakan KKN dari tempat tinggalnya yang berada di Dusun Pucuk Desa Pucuk RT 02/RW 07 Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto.
Indriani mengungkapkan, KKN ini dijalankan selama 12 hari dari tanggal 07 hingga 19 Desember 2020 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Arga Christian Sitohang,SE.,MM.
Indriani juga menjelaskan, beberapa program kerjanya seperti pelatihan pembuatan masker kain,
pelatihan pembuatan handsanitaizer alami, pelatihan pembuatan disinfektan dan cara
penyemprotannya, serta edukasi dan sosialisasi mengenai protokol kesehatan dan juga cara
mencuci tangan yang benar.
Dalam kegiatan KKN ini, Indriani tidak hanya mengedukasi orang dewasa saja, akan tetapi juga dengan anak-anak. “Bukan tanpa alasan, anak-anak di lingkungan tempat tinggal saya masih bermain bersama di luar rumah seperti biasanya tanpa menggunakan masker dan berjaga jarak karena mereka kurang memahami mengenai protokol kesehatan.
Meskipun kelompok rentan Covid-19 adalah orang Lanjut Usia (Lansia), anak-anak lebih sulit
menerapkan protokol kesehatan dan tetap berisiko berdampak Covid-19” jelas Indriani.
Untuk program selanjutnya, Indriani melakukan pelatihan kepada warga khususnya Ibu-ibu RT 02/RW 07 Dusun Pucuk mengenai cara membuat masker kain,handsanitaizer dan disinfektan.
Handsanitaizer alami berasal dari campuran daun sirih dan lidah buaya. Hasil dari pelatihan ini dibagikan kepada masyarakat sekitar dan program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat agar lebih produktif dan mampu memanfaatkan sumberdaya yang
dimiliki untuk kepentingan bersama.
Sementara itu, pada program disinfektan, Indriani memberitahukan cara pembuatan dan penggunaannya kepada masyarakat. “Beberapa warga masih banyak yang belum mengetahui apa itu disinfektan dan cara penggunaannya” tutur Indriani.
Pembagian produk kepada warga program berikutnya yaitu edukasi mengenai cuci tangan yang benar kepada Anak-anak. Tujuan dari kegiatan ini agar mereka tau pentingnya mencuci tangan dengan benar dan bagaimana dampaknya jika tidak mencuci tangan dengan benar.
“Dalam kegiatan ini, saya
mengedukasi anak-anak lewat lagu-lagu pembelajaran cara mencuci tangan. Sehingga mereka lebih enjoy dan mudah mengingat langkah-langkahnya” tuturnya
Dengan dilakukannya program-program diatas, Indriani menjelaskan bahwa masih banyak
hal yang perlu diperhatikan di tengah pandemi Covid-19 ini. Bagaimana menumbuhkan rasa
simpati dan empati. Karena menjaga diri saja tidak cukup, kita juga harus bisa memandang
sekitar kita. Mengetahui apa yang sebenarnya mereka butuhkan.( Indri)
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren
#EcoKampus
#KampusKompeten