Daerah

Bupati Gresik Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kades dan Aparatur Desa Kecamatan Tambak

×

Bupati Gresik Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kades dan Aparatur Desa Kecamatan Tambak

Sebarkan artikel ini

 

 

 

 

Gresik, Sekilasmedia.com –Bupati buka pelatihan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan perangkat Desa yang diinisiasi   Kecamatan Tambak, pada Sabtu malam (27/11/21) di Hotel Horison GKB Jl. Kalimantan Kecamatan Manyar.

 

 

Sebelum dimulainya acara Bupati Gresik memberikan Penghargaan Piagam Lunas Pajak tahun 2021 secara simbolis Kepada Kepala Desa Diponggo KecamatanTambak Bawean.

 

 

Acara yang dibuka Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, SE tersebut dihadiri Asisten I Drs. Abu Hassan, SH.,MM, Kepala Dinas (Kadis) PMD Gresik Dra. Malahatul Fardah, MM, Camat Tambak Drs. Subhan, M.Kes, para Kades serta perangkat Desa se Kecamatan Tambak.

 

 

Camat Tambak Subhan mengatakan berdasarkan UU No 6 tahun 2014 tentang Desa dengan tujuan  penyelenggaraa dan pemberdayaan desa maka Kecamatan Tambak melalui Asosiasi Kepala Desa (AKD) Mengadakan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kepala Desa dan Aparatur Desa se Kecamatan Tambak kali ini diikuti oleh 13 Kepala Desa, 13 Sekdes, 13 Kaur Umum dan TU serta 13 Operator Seskeudes dengan total sebanyak 52 orang peserta.

 

 

Camat yang akrab disapa Subhan juga menyampaikan Kecamatan Tambak sudah melaksanakan kepengurusan administrasi kependudukan yang dilakukan cetak di tempat serta ketersediaan lahan sudah di realisasikan. Kecamatan Tambak juga sudah berhasil lunas PBB dari 13 Desa sejak Akhir September,”tegasnya.

BACA JUGA :  BPBD Kota Probolinggo Semprot Fasilitas Umum Dengan Disinfektan

 

 

Sementara, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, pelatihan tersebut penting untuk diselenggarakan.

 

 

Untuk itu, dia berharap, melalui kegiatan peningkatan kapasitas kepala desa dan aparatur desa menjadi langkah awal berinovasi di era teknologi dan digitalisasi untuk kemajuan desa sesuai program Nawa Karsa.

 

 

Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik Mengapresiasi sebuah progres yang mana sudah berjalan dari pelunasan PBB walaupun nilainya tidak begitu banyak capaian itu yang dinilai bukan dari capaian angka,”ungkapnya.

 

 

Ada beberapa persoalan serius di bawean yakni sampah dan sinyal menjadi problem akan jadi prioritas pembenahan juga nantinya.

 

 

Saat ini kita dihadapkan 3 tantangan, yang pertama teknologi digitalisasi di mana OSS yang dianggap Kabupaten /Kota lain tidak berhasil namun di Kabupaten Gresik ternyata sebuah platform yang berhasil dalam percepatan kepengurusan perijinan melalui OSS tersebut.

 

 

Memantau seluruh syarat perijinan dan diarahkan apa yang menjadi keluhan atau kekurangan dalam kepengurusan di mana di era Digitalisasi kita dituntut dalam Kompetensi Kreatifitas Inovasi sebab 2 hal tersebut menjadi percepatan, di tahun 2022 tantangan kita semakin luar biasa,”tambahnya.

BACA JUGA :  Jelang Pengamanan Idul Fitri 1444 H, Polres Pasuruan Gelar Apel Operasi Ketupat Semeru 2023 dan Pemusnahan Botol Miras

 

 

Dengan kemudahan dan percepatan kepengurusan perijinan akan menarik Investasi di mana investasi tidak hanya dari perusahaan maupun luar negeri, UKM juga investasi sedangkan potensi UKM tidak hanya di dorong namun didampingi sampai Go Internasional dari kepengurusan perijinan sampai dengan pemasaran.”Tegasnya.

 

 

Tantangan ke 2 yaitu Pandemi Covid 19 yang kita lakukan yaitu Vaksinasi, alhamdulillah capaian Vaksinasi di Kabupaten  Gresik sudah 80% dan lansia sudah mencapai 60% berkat kerjasama, sinergitas dan kolaborasi semua pihak Kabupaten Gresik sudah berada di level 1.

 

 

Pihaknya juga menyampaikan dalam percepatan pertumbuhan ekonomi diperlukan kerjasama sinergitas semua pihak dalam mengendalikan Pandemi Covid 19, tanpa itu semua jangan harap pertumbuhan ekonomi tercapai.

 

 

Tantangan ke 3 yakni Generasi Milenial, hari ini kita tidak boleh bermalas-malasan dan harus berubah. Di mana Karakter ASN juga di nilai dari pusat masih di ruang lingkup zona aman,”tambahnya.

 

 

Tinggalkan gerbong lama dan kita butuh lokomotif yang modern, pihaknya berharap anggaran dan perencanaan harus dalam satu platform teknologi ini terangkum dalam 1 E Digital.

 

 

“Saya berharap, kepada kepala desa dan aparatur desa melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi era teknologi digitalisasi,”terangnya. (rud)