
Mojokerto,Sekilasmedia.com-Guna memperkuat dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM- Desa) kini telah menjadi perhatian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dengan pengelolaan yang tepat maka nantinya desa bisa menjadi sentra pertahanan Nasional.
Seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Jambore ke-2 BUM Desa Tahun 2022 dan Launching Pendampingan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN serta Peresmian Zona KIP di BUM-Desa Sukosari Makmur, Desa Sukosari, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jumat (24/6/2022).
Dalam kesempatan ini turut hadir Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kepala Dinas PMD Jawa Timur Soekaryo, Direktur PKN STAN Rahmadi Murwanto serta ratusan kepala desa dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas pendampingan dari PKN STAN untuk 200 BUM Desa dengan masing-masing 15 tim yang akan memberikan penguatan secara subtantif maupun kualitatif bagi seluruh pengelola BUM Desa di seluruh Jawa Timur.
“Tahun 2020 klinik BUM desa di Jatim masuk pada TOP 45 inovasi publik Kemenpan RB, nah kalau didampingi PKN STAN itu bisa lolos ke tingkat PBB, insya Allah,” jelasnya.
Khofifah mengatakan, di Indonesia ini sangat banyak kementerian yang memberikan mandat kepada desa untuk dijadikan bagian dari pilot project program tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat Statisktik) yang sedang mengembangkan desa yang mencintai statisitik atau disingkat desa ‘Cantik’. Program Desa ‘Cantik’ tersebut menurutnya jika bisa dikembangkan maka akan ada efisiensi yang signifikan karena terkait validitas dan update program kesejehteraan Sosial.
“Tahun 2021 dari 10 desa cantik,dua desa diantaranya beaasal dari Jawa Timur. Jadi kalau BUM desa ini menjadi bagian dari penguatan-penguatan dan peran-peran yang strategs lainnya, saya rasa penguatan SDM (Sumber Daya Manusia) itu nomor satu,” ucapnya.
Dijelaskan mantan menteri sosial ini lebih lanjut, jika SDM dapat diandalkan maka sinergitas dengan pentahelix bisa nyambung. Ditambah adanya kampus yang bisa memberikan penguatan maka Khofifah menyebut desa akan bisa menjadi pilot project dari berbagai layanan-layanan masyarakat yang lain.
“Nah pilot-pilot project dari beragam kementerian itu akan menjadi bagian proses bagaimana desa menjad sentra pertahanan nasional . Pada dasarnya kan ke sana,” terangnya.
Masih kata Khofifah, di Jatim di tahun 2021 terdapat 697 desa mandiri. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat di tahun 2022 menjadi 1.400-an desa Mandiri.
“Ini insya Allah tertinggi dan tinggi sekali dibanding provinsi lainnya,” ujarnya.
Dengan adanya pendampingan dari PKN STAN, Gubernur Khofifah optimis nantinya akan memberikan dampak positif yang signifikan untuk memberikan penguatan dan pengembangan kepada desa-desa.
“Saya menyampaikan terima kasih yang memberikan komitmen untu bisa melakukan penguatan dan pengembangan di desa-desa yang punya potensi ekonomi luar biasa, seperti desa Sukosari ini yang begitu dimanjakan oleh Allah SWT dengan pemandangan yang bagus semua,” tutupnya.
Ditempat yang sama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyebut desa-desa di kabupaten Mojokerto telah mengikuti arahan dari Pemprov jatim maupun pusat. Salah satunya dengan konsep desa wisata sebagai potensi ekonomi di kecamatan Trawas dan Pacet.
Lebih lanjut Ikfina mengatakan, BUM Desa di kabupaten Mojokerto tahun 2019 terdapat 174, kemudian di 2020 bertambah menjadi 227 BUM Desa. Pada tahun 2021 berkembang lagi menjadi 265 BUM Desa dan 2022 menjadi 278 BUM Desa dari 299 desa se-Kabupaten Mojokerto.
“Untuk saat dari ini dari 278 BUM Desa yang masuk ketegori maju masih 23, dan sisany pemula dan berkembang. Ini tantangan bagi kita semua agar BUM desa semakin berkembang, tidak hanya fokus pada desa wisata tetapi peluang lain yang bisa dimanfaatkan,” beber Ikfina.
Sementara itu Direktur PKN STAN, Rahmadi Murwanto mengatakan, data berdasarkan hasil BPK tahun 2018 masih ada BUM desa yang belum tertib dalam penata usahaan pelaporan desa. Ini disebabkan salah satunya karena SDM yang belum cukup kompeten, terutama bagi pengelola BUM desa.
“Oleh karena itu dirasa perlu meningkatan kepasitas sdm desa melalui pelatihan dan pendampingan,” katanya.
Ditambahkan Rahmadi, pelatihan dan pendampingan SDM Desa bertujuan agar pengelola keuangan desa memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai, serta karakter yang baik dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik melalui pengelolaan dana masyarakat dan pemerintah secara tepat. Hal tersebut akan membuat seluruh kegiatan di BUM Desa dapat dipertanggungjawabkan
“Oleh karena itu PKN STAN sebagai lembaga perguruan tinggi yang menjalankan Tri Darma perguruan tinggi telah mengambil peran dalam pengelolaan SDM desa. Secara khusus untuk Provinsi Jawa Timur kami kemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat,” imbuhnya.
“Kami berharap ini menjadi langkah awal kami yang nantinya kami akan upayakan bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada sehingga kita bisa membantu desa terutama BUM desa sehingga menjadi agen ekonomi yang luar biasa,” Rahmadi memungkasi.(wo/red)