Mojokerto,Sekilasmedia.com– Dalam rangka memperingati hari jadi Tlasih 87 yang ke 27, Candi Waji Dijadikan Sentral tempat berdo’a dari berbagai komunitas budayawan dan Lintas Agama dari seluruh Pelosok Nusantara.
Dari pantauan awak media, sejak pukul 08.30 Jum’at 23 Desember 2022, padepokan Tlasih 87 yang didirikan oleh Ki Wiro Kadeg Wongso Jumeno bertempat di di Desa Sumbergirang Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, telah hadir ratusan budayawan dari berbagai lintas Agama.
Seperti diketahui, hadirnya mereka lantaran turut serta memperingati hari jadi Tlasih 87 yang ke 27 yang bertepatan dengan lahirnya Candi Waji yang ke 4,” tutur Ki Wiro Kandeg.
Dalam kesempatan ini tampak hadir, Sunda Wiwitan Kuningan, Anggota Perwakilan Tlasih 87 yang ada di Kecamatan Si Galuh Banjarnegara, Keraton Kasunanan Surokarto yaitu Kanjeng Panembahan PakuNegoro karena Tlasih 87 dalam kegiatan adat budaya beraviliasi dengan Kasunanan Surokarto, serta Keluarga Bali Sriaji Krisna Kepakisan trah tertua dari Bali.
Sesuai dengan tradisi Jawa, sejak pagi digelar acara sakral dengan syukuran menyajikan puluhan tumpeng serta melakukan Do’a bersama diplataran Candi Waji, dengan harapan agar Bangsa Indonesia selalu bersatu dan tetap ber- Bhineka Tunggal Ika,” terang Ki Kandeg.
Seperti yang sering disampaikan, Candi Waji merupakan simbul Wayae Dadi Siji artinya sudah waktunya jadi satu tanpa ada perpecahan, dari semua seluruh pelosok Nusantara dari Timur hingga barat semua tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk Bangsa dan Negara,” Tuturnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan kali ini dari Bali menampilkan tarian kolosal berdirinya kerajaan Bali oleh Keluarga Bali Sriaji Krisna Kepakisan.
Diceritakan, tentang sejarah Kebo Iwak bersama Gajahmada dengan Sumpah Amukti Palapa Mahapatih Gajahmada yang sangat mashur itu.
Tak itu saja, dikesempatan ini juga dimeriahkan Jaranan dari Putra Rama Wijaya yang biasa tampil setiap hari minggu di lapangan Tlasih 87, dalam acara rutin gelar Budaya dan UMKM.
“Acara tasyakuran ini belum pernah diadakan sejak berdirinya Tlasih 87 , apabila untuk Haul Gus Dur dan Bung Karno selalu tiap tahun digelar, tentunya dengan seizin keluarganya,” terangnya.
“Bertepatan 4 Tahun berdirinya Candi Waji, yang menjadi Icon sejarah bahwa area ini dulu pada jaman kerajaan sebagai tempat S.entral Do’a. Sebab itu dinamakan Candi Waji Wayahe dadi Siji,” pungkas Ki Kandeg.( Wo)