Blitar, Sekilasmedia.com
Masih dalam rangka memperingati 1 abad Nahdlatul Ulama (NU), PCNU Kabupaten Blitar melalui Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif mengadakan jalan sehat bertema ‘Sowan Yai dan Ta’aruf’ di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Rabu (15/02/2023).
Muhammad Luqman selaku Ketua Panitia mengatakan, selain untuk memperingati 1 abad NU, acara ini digelar dalam rangka menyongsong Konferensi Cabang XVIII NU Kabupaten Blitar. Acara juga bermaksud sebagai ajang silaturahmi seluruh Guru Ma’arif di Kabupaten Blitar ke Rais Syuriah PCNU Kabupaten Blitar.
“Untuk memperingati 1 abad NU dan Konferensi PCNU, tadi kita mengadakan jalan sehat. Bermaksud untuk menyowankan dan mengenalkan semua Guru Ma’arif di Kabupaten Blitar kepada Rais Syuriah PCNU Kabupaten Blitar,” ungkap Luqman pada awak media usai acara, Rabu (15/02/2023) siang.
Dirinya juga menyebut, acara ini dihadiri sekitar 6 ribu orang yang terdiri dari Guru Ma’arif dan masyarakat. Antusiasme masyarakat membuat peserta yang hadir melebihi jumlah tiket, yang hanya 5 ribu tiket. Acara juga dihadiri berbagai tokoh masyarakat dan perwakilan beberapa partai politik (parpol).
“Kita hanya menyiapkan sebanyak 5 ribu tiket, tapi alhamdulillah, peserta yang hadir sekitar 6 ribu orang. Selain itu juga ada tokoh masyarakat dan beberapa kader kita di parpol. Tidak semua bisa, tadi yang hadir dari PPP, PDIP, PKB Provinsi, dan dari PAN,” jelas Luqman.
Lebih lanjut Lukman mengungkapkan, selama ini, LP Ma’arif bertugas untuk mempersiapkan dan mendidik kader-kader NU yang nantinya akan jadi masa depan bagi PCNU Kabupaten Blitar.
Dia pun berharap, dengan digelarnya acara ini, peserta dapat mengenal semua Masyaikh yang ada di Kabupaten Blitar, serta menjadikan Ma’arif sebagai satu-satunya lembaga yang mendidik kader-kader NU di Kabupaten Blitar.
“Kedepannya dengan adanya acara ini, kita dapat mengenal seluruh Masyaikh di Kabupaten Blitar. Selama ini kita belum pernah menyowankan para guru ke Masyaikh di Kabupaten Blitar, karena memang tidak semuanya tau. Selain itu, juga berharap Ma’arif ini jadi satu-satunya lembaga yang membina kader-kader NU di Kabupaten Blitar,” pungkasnya.
Ditemppat yang sama, berbicara terkait Konferensi Cabang XVIII NU Kabupaten Blitar, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Blitar, KH. Moh. Ardani Ahmad menjelaskan terkait mekanisme pemilihan Rais Syuriah yang melalui Musyawarah Ahlul Halli Wal ‘Aqdi, terdiri dari 5 orang Kiai besar yang terpilih dari seluruh perwakilan Ranting.
“Nanti 5 orang Kiai itu bermusyawarah siapa diantara mereka ataupun mengambil nama dari luar yang menjadi Rais Syuriah PCNU Kabupaten Blitar. Kalau belum sepakat maka dilakukan pilihan secara tertutup, karena kadang-kadang Kiai itu biasanya ada yang ndak mau, lek podo-podo gak mau ne, akhire yo dipileih sopo sing cocok gitu aja,” ungkap KH. Moh. Ardani Ahmad.
Selanjutnya, beliau pun juga menjelaskan tentang mekanisme pemilihan Ketua PCNU, dimana dipilih oleh seluruh pemilik hak suara dalam dua putaran. Jika dalam putaran pertama terdapat lebih dari satu calon yang memiliki suara minimal sesuai tatib yang berlaku, maka calon-calon tersebut akan mengikuyi pilihan kembali pada putaran kedua. Namun, apa bila hanya ada satu calon, maka calon tersebut akan terpilih secara aklamasi.
Ketika ditanyai tentang siapa nama-nama yang kemungkinan kuat akan muncul dalam pemilihan, KH. Moh. Ardani Ahmad mengungkapkan, jika terdapat tiga nama yang santer terdengar menjadi kandidat kuat. Tiga nama tersebut, antara lain KH. Masda’in Rifa’i Akhiyad, DR. H. M. Arif Faizin, dan KH. Arif Fuadi.
Kendati demikian, dia mengatakan jika kader NU Kabupaten di blitar memiliki banyak nama yang secara kualitas pun tak kalah.
“Untuk kandidat banyak di NU itu yang hebat-hebat, tapi kabar yang beredar akhir-akhir ini, ada tiga nama yang ada di permukaan. Diantaranya, KH Masdain Rifai sebagai incumbent, Mas Arif Faizin yang sekarang Wakil Ketua, dan Mas Arif Fuadi mantan Wabup Kabupaten Blitar,” terangnya.
Diakhir, ulama kharismatik ini pun berharap jika proses berjalannya Konferensi Cabang XVIII NU Kabupaten Blitar berlangsung aman tanpa ada perpecahan dan tetap beraati siapapun yang terpilih nantinya.
“Harapan saya proses pemilihan berjalan lancar, jangan ada perpecahan. Harus tetap rukun, tetap guyub. Karena kita semua saudara, jangan karena berbeda pilihan jadi terpecah belah antara satu dan lainnya,” harap KH. Moh. Ardani Ahmad. ddg