Daerah  

Ketua DPRD Kota Malang Ajak Masyarakat Membangun Persatuan Dalam Bingkai Kebhinekaan

Malang, sekilasmedia.com – Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika hadiri dialog kebangsaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, dalam menghadapi masa Pemilu 2024 mendatang.

Dalam kegiatan dialog kebangsaan yang digelar oleh di Hotel Savana Kota Malang tersebut, Ketua DPRD Kota Malang, mengajak Camat Lowokwaru, lurah serta tokoh masyarakat untuk berdialog bersama guna membingkai persatuan dan kesatuan jelang pemilu tahun 2024. Rabu (08/11).

Pada kesempatan tersebut, Made menyampaikan jika melalui dialog tersebut diharapkan nantinya bisa mempererat silaturahmi dan membingkai persatuan serta kesatuan ditengah kebhinekaan di Kota Malang. Apalagi, dalam menghadapi pemilu 2024 dibutuhkan banyak persiapan agar tidak menimbulkan perpecahan diantara masyarakat Kota Malang.

“Jadi menjelang kampanye ini, semua akan melakukan persiapan-persiapan dan pencegahan agar tidak terjadi perpecahan di Kota Malang. Ini harus kita antisipasi,” kata Made.

Selain itu Made juga berpesan untuk membingkai persatuan dan kesatuan, serta tidak mencampur adukkan antara urusan berkeyakinan terhadap agama dengan urusan berpolitik. Karena, hal itu menurutnya dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Untuk ranah agama yang menjadi urusan vertikal dengan Tuhan, jangan pernah di bawah-bawah ke ranah politik. Karena, pasti itu akan memecah belah kita. Karena ada enam agama di Indonesia yang diakui, jika sudah urusan keyakinan, semua akan membela mati-matian. Jadi, kita pisahkan urusan duniawi dan urusan akhirat,” tegasnya.

Dirinya meyakini bahwa hal tersebut tidak akan terjadi di Kota Malang. Apalagi, dalam survei terakhir yang didapatkan dari forum kerukunan umat beragama, bahwa urusan toleransi antar umat di Kota Malang tertinggi se Jawa Timur.

“Sehingga, berdasarkan ini saya menyakini bahwa kita sudah sangat dewasa untuk urusan perbedaan agama. Yang kita khawatirkan, jangan sampai urusan agama dibawa-bawa ke ranah politik,” ujar pria asli Jembrana Bali tersebut.

Apalagi, Made menceritakan hal tersebut saat dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Malang dan hingga ditunjuk menjabat sebagai pimpinan tertinggi legislatif. Dimana, tidak ada penolakan yang datang dari masyarakat, meskipun hanya dirinya satu-satunya Anggota Legislatif Kota Malang non muslim.

“Malah seluruh organisasi keagamaan memberikan selamat. Dari situ, saya meyakini bahwa toleransi antar umat beragama di Kota Malang sudah sangat bagus,” pungkas Made. (BAS -ADV)