Malang, sekilasmedua.com – Kanjuruhan di Malang menyimpan kisah gemilang sebagai salah satu kerajaan tertua di Jawa Timur. Berdiri sejajar dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, kerajaan ini terletak strategis di aliran Kali Metro, di lereng timur Gunung Kawi.
Keberadaan Kerajaan Kanjuruhan dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo yang berangka tahun 682 Saka (760 Masehi). Prasasti ini ditemukan tak jauh dari aliran Sungai Metro, sekaligus menjadi bukti kejayaan peradaban yang berlangsung pada abad ke-6 hingga ke-7 Masehi. Selain prasasti, Candi Badut di Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, juga menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu.
Menurut catatan, Raja Dewasimha adalah pemimpin pertama Kerajaan Kanjuruhan. Setelah wafat, takhta dilanjutkan oleh putranya, Sang Liswa, yang kemudian dikenal sebagai Raja Gajayana. Di bawah kepemimpinan Gajayana, Kerajaan Kanjuruhan mencapai puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaannya membentang luas, mulai dari lereng Gunung Kawi hingga Pegunungan Tengger-Semeru, bahkan menjangkau pesisir Laut Jawa di utara dan pantai selatan Pulau Jawa.
Namun, setelah wafatnya Raja Gajayana, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran. Pada tahun 847 Masehi, kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan berangsur-angsur dikuasai oleh Kerajaan Mataram Kuno di bawah kepemimpinan Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu. Sejak saat itu, wilayah Kanjuruhan menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.
Sejarawan Eko Irawan menegaskan bahwa Kerajaan Kanjuruhan merupakan salah satu kerajaan tertua di Jawa Timur. “Kanjuruhan ini seumuran dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, berdiri pada abad ke-7 hingga ke-8 Masehi,” ujarnya.
Nama besar Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Gajayana tetap abadi hingga kini. Inspirasi dari sejarah itu diabadikan dalam dua stadion kebanggaan Malang Raya. Stadion Gajayana di Kota Malang, yang merupakan stadion tertua di Indonesia, diberi nama untuk menghormati Raja Gajayana. Sementara itu, Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang, menggambarkan kemasyhuran Kerajaan Kanjuruhan sebagai peradaban tertua di Jawa Timur.
“Malang sudah memiliki peradaban maju sejak 760 Masehi. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus bukti sejarah bahwa Kanjuruhan adalah bagian penting dari perkembangan budaya dan tradisi di Jawa Timur,” tambah Eko.
Meski Kerajaan Kanjuruhan telah lama runtuh, jejak kejayaannya masih dapat ditemukan di Malang Raya. Salah satunya adalah Candi Badut, yang menjadi simbol kebesaran kerajaan ini. Kini, keberadaan situs-situs sejarah tersebut menjadi pengingat bahwa Kanjuruhan bukan sekadar masa lalu, tetapi bagian penting dari sejarah Nusantara.
Penulis : S. Basuki
Editor: kaylla