Uncategorized

Lulusan Sarjana Pendidikan, Pemuda di Probolinggo Tak Malu Berjualan Tape Ketan

×

Lulusan Sarjana Pendidikan, Pemuda di Probolinggo Tak Malu Berjualan Tape Ketan

Sebarkan artikel ini
Tomy Jenius Penjual Tape Ketan di CFD Probolinggo.( Foto: sekilasmedia.com/ suyitno)

Probolinggo, Sekilasmedia.com – Dunia kuliner saat ini sangat diminati oleh masyarakat pada umumnya, bahkan berbagai macam aneka sajian kuliner dapat diperjual belikan oleh pelaku usaha yang ingin mencari nafkah demi menghidupi kebutuhan keluarganya.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Tomy Jenius (30) warga Kebonsari Wetan yang berjualan Tape Ketan dan Tetel di Pasar Sabtu Minggu (Tugu) Alun-Alun Kota Probolinggo, Minggu (19/01/2025) pagi.

Pria yang dahulunya menempuh pendidikan di Universitas Panca Marga mengambil jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini tidak canggung menjajakan dagangannya ke pengunjung yang berada di CFD alun – alun Kota Probolinggo.

Dalam sehari di pasar tugu Tomy mampu menjual hampir 50 cup tape ketan yang dijual seharga Rp 10.000 per cup nya serta dirinya juga menambahkan belasan Tetel yang dijual seharga Rp 5.000 per bijinya sebagai selingan.

Dalam pembuatan tape ketan tersebut, lanjut Tomy membutuhkan waktu selama 3-4 hari untuk proses fermentasi, dalam pengakuannya ia mengolah sendiri dengan berbagai macam bahan dasar Beras Ketan dan Ragi serta pewarna makanan.

“Proses pembuatannya cukup mudah seperti halnya menanak nasi hanya saja membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari untuk proses fermentasi dan baru bisa diperjual belikan ke konsumen nantinya,” kata Tomy saat ditemui di Alun-Alun.

Saat disinggung soal rasa malu, Ayah dua anak ini tidak merasakan malu sama sekali meskipun dirinya lulusan sarjana pendidikan, karena demi bisa menghidupi keluarga kecil dengan mencarikan nafkah yang halal, hingga kini dirinya bisa menjadi Djoeragan Tape Ketan.

“Rasa malu yang pasti tidak ada, ini semua berkat dukungan dari orang tua maupun istri tercinta untuk bisa mencari rejeki yang halal dengan cara berjualan seperti ini,” Papar
Tomi.

Sebenarnya dari riwayat pendidikan yang ditempuh Tomy, tidak ada sama sekali basic yang berkaitan dengan bidang ini, namun karena geliat dan rasa semangat yang dimiliki maka ia mampu membuat Tape Ketan tersebut secara otodidak meskipun sebelumnya pernah diajari oleh mertuanya sendiri.

“Saya sempat mencoba menerapkan resep pembuatan tape ini menggunakan cara yang diberikan oleh mertua, namun saya modifikasi sendiri resepnya sehingga bisa membuat hasil olahan tape ketan yang berbeda, dan bisa memiliki label tersendiri dengan nama Djoeragan Tape Ketan di atas Cupnya,” Terangnya.

Selain berjualan di Pasar Tugu Alun Alun Kota Probolinggo, Tomy mengaku dirinya juga berjualan secara online dengan berpromosi melalui Story Whatsapp maupun Group Kuliner di Facebook. Dengan cara seperti itu dirinya mengaku mendapat penghasilan tambahan dari hasil penjualannya.

“Ya, jika ada yang pesan melalui WA saya pasti melayani dan akan saya antar kerumahnya langsung pesanan Tape Ketan maupun Tetel ini, dan pelanggan akan mendapatkan Gratis Ongkir dengan Radius Maksimal 15Km dari rumah saya di Kebonsari Wetan,” Tutupnya.

Penulis: Suyitno

Editor: Stella