Probolinggo, Sekilasmedia.com – Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) terus melakukan terobosan dan inovasi dalam pengembangan di bidang pertanian, salah satunya dengan berkomitmen melakukan perluasan dalam menanam padi organik di demplot pertanian organik DKPPP yang berlokasikan di Jl. Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Kulon, Jum’at (07/02/2025).
Penanaman padi organik ini dalam rangka swasembada pangan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas panen padi yang sehat dan berkualitas guna mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk pestisida dan zat kimia, meningkatkan kesuburan tanah dan pelestarian lingkungan, menjamin keamanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini telah berlangsung selama 3 tahun, dikembangkan oleh DKPPP Kota Probolinggo.
Dalam sambutannya, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati mengatakan, swasembada pangan bukan hanya sekedar upaya mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga menjadi simbol kemandirian bangsa, hal itu juga telah tertuang dalam Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2025 tentang Peningkatan Swasembada Pangan.
“Kalau Inpres (Instruksi Presiden) No.1 tahun 2025 tentang efisiensi termasuk seremonial-seremonialnya. Nanti ke depan agar kita mampu mengurangi terhadap penggunaan pestisida dan pengguna zat kimia lainya secara bertahap nggeh Bapak/Ibu agar tidak mencemari lingkungan,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap agar mampu memproduksi pangan sendiri, tidak hanya mengurangi ketergantungan import, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional. “Namun dalam mengejar swasembada pangan, kita tidak boleh mengabaikan aspek keberlanjutan dan kelestariannya. Jadi kita harus lebih peduli terhadap sektor pertanian dan lingkungannya,” pintanya.
Senada dengan itu, Aries Santoso selaku Kepala DKPPP setempat mengatakan bahwa giat tersebut dihadiri oleh Asosiasi Petani Organik Bayu Indah se-Kota Probolinggo serta mitra kerja pertanian sejumlah 130 orang.
“Dengan luasan tanah kurang lebih 1 hektar lebih kami dalam setahun bisa tanam 3x kali dengan rata-rata bisa menghasilkan beras organik 8 ton. Kalau akselerasi dari segi panennya lebih cepat yang padi menggunakan pupuk kimia namun padi organik ini spesial jadi diupayakan tanpa pestisida ataupun zat kimia, untuk tetap menjaga keberlangsungannya kita coba dengan ramah lingkungan,” ucapnya.
Penulis: Suyitno
Editor: kaylla