Jakarta,Sekilasmedia.com-Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Indonesia mencatat pencapaian gemilang dengan menempati posisi runner-up dalam kejuaraan sepak bola amputasi tingkat Asia yang digelar di Dhaka, Bangladesh. Pada partai puncak yang berlangsung Rabu (12/2/2025), skuad Garuda harus mengakui keunggulan Uzbekistan setelah mengalami kekalahan 0-6.
Meskipun belum berhasil membawa pulang gelar juara, hasil ini tetap menjadi tonggak penting dalam perkembangan sepak bola amputasi nasional. Sejak fase grup, tim asuhan Bayu Guntoro tampil impresif dengan menampilkan permainan disiplin dan penuh semangat.
Perjalanan mereka di babak grup dimulai dengan kemenangan telak 6-0 atas tuan rumah Bangladesh. Tren positif berlanjut ketika mereka menundukkan Irak dengan skor 2-1, sebelum akhirnya menutup fase grup dengan kemenangan meyakinkan 9-0 atas Nepal. Hasil tersebut memastikan Indonesia melangkah ke babak semifinal dengan status runner-up grup.
di laga pamungkas, Indonesia menghadapi lawan yang lebih tangguh. Uzbekistan, yang tampil konsisten sepanjang turnamen, berhasil mendominasi jalannya pertandingan dengan strategi menyerang yang efektif. Sejumlah gol yang tercipta di babak pertama membuat timnas Indonesia sulit mengejar ketertinggalan, hingga akhirnya harus puas finis sebagai runner-up.
Pelatih Bayu Guntoro mengapresiasi perjuangan para pemainnya, menegaskan bahwa hasil ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi sepak bola amputasi Indonesia. “Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Para pemain telah menunjukkan semangat juang luar biasa, dan kami akan terus berbenah untuk menghadapi tantangan ke depan,” ungkap Bayu dalam sesi konferensi pers.
Keberhasilan ini juga membuka peluang bagi timnas amputasi Indonesia untuk berkompetisi di level yang lebih tinggi, termasuk dalam persiapan menuju Piala Dunia Amputasi. Dengan pengalaman yang diperoleh dari turnamen ini, harapan untuk membawa nama Indonesia lebih jauh di kancah internasional semakin besar.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk federasi sepak bola amputasi Indonesia dan masyarakat luas, diharapkan terus mengalir agar prestasi ini menjadi pijakan bagi perkembangan olahraga inklusif di Tanah Air.
Penulis : Yusril
editor: Kaylla