Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
BISNIS  

Griya Batik Cempaka, Yang Bertahan dengan Motif Kearifan Lokal di Mojokerto

Umkm griya batik cempaka yang masih bertahan hingga saat ini yang mengusung motif batik ala majapahitan dan kearifan lokal di desa bejijong, trowulan, mojokerto. (foto:, Yusril)

Mojokerto,Sekilasmedia.com-Desa Bejijong, kecamatan Trowulan dikenal sebagai julukan kampung majapahit berkat sentuhan ornamen bangunan rumah yang hampir berbentuk seperti bangunan majapahitan dengan struktur bata merah menjadikan desa ini menjadi tempat destinasi para pengunjung wisata, bukan hanya itu berbagai macam situs peninggalan majapahit pun juga berada disini.

Bejijong sendiri lebih dikenal sebagai central olahan cor kuningan yang hampir warga desa berkecimpung di dalamnya. Akan tetapi bukan hanya pengerajin cor kuningan saja didesa ini juga memliki industri UMKM yaitu berupa kerajinan batik. Tempat griya batik ini diberi nama Batik Cempaka griya batik ini merupakan salah satu industri kerajinan batik yang berlokasi di Jl. Mariyun, RT./01/RW./01, Maha Vihara Majapahit, Bejijong, Kec. Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Sri mujiatin merupakan pemilik dari griya batik cempaka, usaha ini ia rintis sejak tahun 2012 hingga saat ini. Beliau mengaku nama dari cempaka diambil dari sebuah jenis bunga yaitu bunga cempaka yang memliki ciri beraroma yang sangat harum serta memiliki mahkota berwarna putih.

“Nama cempaka saya ambil dari bunga cempaka dimana bunga ini memiliki aroma yang wangi dan bermahkota putih sehingga memberikan pesan, apapun usaha yang kita bangun harus dilandasi dengan ketulusan dari diri sendiri dan setiap kita, baik itu memulai usaha atau meneruskan usaha harus diambil sisi positif dari kegiatan usaha tersebut,” terang sri mujiatin.

Sebelum berkecimpung di industri batik, sri mujiatin dulunya merupakan penjahit rumahan. Profesi menjahit ini sudah dilakukan sebelum sri menikah, sri menikah dengan suaminya yaitu seorang pengerajin cor kuningan akan tetapi suami sri mujiatin tersebut mempunyai relasi yang kuat dengan pemerintah desa akhirnya dibuatkan lah pelatihan membatik oleh dinas diperindaq.

“Suami saya itu punya jejaring yang kuat dengan pemerintahan desa, akhirnya setelah merencanakan sesuatu maka rencana tersebut membuahkan hasil maka dibuatlah pelatihan membatik di desa bejinong ini oleh dinas diperindag,” ungkap sri mujiatin.

Dimulai dari kegiatan pelatihan membatik, batik hasil dari tangan sri mujiatin ini mampu memikat beberapa orang untuk memiliki karya batik itu, alhasil bisnis batik tersebut digeluti sri mujiatin hingga membuat industri griya batik cempaka ini.

Pada awal produksi batik, pesanan demi pemesanan semakin hari semakin rame sehingga sri memtuskan untuk mengajak tetangganya menjadi pembatik untuk memenuhi pesanan kerajinan batiknya. Pada saat itu sri dibantu oleh 15 tetangganya dalam sistem produksi, hingga akhirnya serangan virus covid 19 menjadikan usaha ini menjadi turun omset dan pekerja sehingga harus memulai bisnis ini dari 0 dan berkembang hingga saat ini.

“awal produksi tahun 2012 hanya saya sendiri yang memproduksi, namun lama kelamaan pesanan semakin banyak maka saya ajak para tetangga untuk bergabung menjadi pembatik. Bisnis ini mulai lancar pada tahun 2014 namun pada pandemi covid kita susah untuk ngapapain produktifitas terganggu jadi kita stop dulu baru kita lanjut lagi dan dimulai dari 0 lagi,” ungkap sri mujiatin.

BACA JUGA :  Berbagai Produk Dari Ban Bekas, Diolah Jadi Barang Berkelas

“Alhamdulillahnya berkat perjuangan dari 0 selepas covid 19 bisnis ini bisa berkembang kembali dan ada hingga saat ini, akan tetapi pengerajin yang awalnya dulu 15 orang sekarang hanya tersisa beberapa dalam sistem produksi,” tambah sri mujiatin.

Saat ini kerajinan batik pada griya batik cempaka ini mempunyai 4 jenis batik, yaitu batik tulis, batik cap, ecoprint dan juga shibori. Dimana keunikan dari hasil batik yang dihasilkan adalah motif batik ala majapahitan yang menjunjung kearifan lokal dan menggunakan warna batik yang dominan cerah biasanya didominasi oleh 3-4 warnah cerah yang berbeda.

“Untuk motif saya ambil dari kearifan lokal Majapahit seperti gapura Majapahit, bunga maja,bungai teratai, bunga matahari, serta motif surya majapahit,” terang sri mujiatin.

“Bukan hanya itu saja karena bejijong ini juga sebagai kampung majapahit yang hampir semua rumah menggunakan konsep Majapahit maka motif lokal juga saya ambil dari situ, serta konon bejijong ini dulu adalah sebuah pelabuhan sebagai sektor perdagangan maka saya buat juga motif kapal,” tambahnya.

Proses batik ke 4 jenis pun berbeda beda. batik tulis dimulai dengan proses menggambar pola pada kain kemudian motif itu canting menggunakan lilin sesuai dengan motif, proses selanjutnya yaitu proses pewarnaan dari batik kemudian proses penggodokan dimana lilin ini dilarutkan kemudian dijemur, sama halnya dengan batik cetak yang menggunakan lilin akan tetapi proses gambar batik tidak dilakukan secara ditulis manual namun menggunakan cetakan yang sudah bermotif yang dibuat dengan tembaga.

“Untuk batik tulis prosesnya cukup lama basanya 1 lembar batik mencapai 2 minggu proses pengerjaan, beda halnya dengan batik cap karena tidak perlu menulis manual tinggal cetak sesuai pola sehingga batik cap bisa memproduksi sehari 5-10 lembar batik,” papar sri mujiatin.

Bukan hanya itu saja disini juga tersedia batik eco print dan shibori dimana shibori prosesnya hanya sebuah kain dilipat lipat kemudian di ikat dengan karet kemudian di celupkan dengar warna sesuai dengan keinginan, serta ecoprint menggunakan pewarna alami dari daun seperti daun jati, daun jarak kepyar, jarak wulung, jambu, daun afrika dan sejenus daun khusus lainya.

“Untuk eco print kita menggunakan berbagai macam daun yang mana warna tersebut diambil dari warna alami daun, jadi daun itu direbus dulu dengan air tawas agar warnanya bisa keluar dan menempel kemudian daun diletakkan dikain kemudian dilipat lipat sampai kering,” jelasnya.

BACA JUGA :  PT An Namiroh Travelindo Berikan Pelatihan Medsos Bagi Para Agen

Griya batik cempaka bukan hanya memproduksi kain batiknya saja namun berbagai macam produksi juga dibuat disini, mulai dari baju batik, sepatu batik, tas batik , dompet batik, topi dan lain” semua dibandrol dari harga Rp. 175.000 sampai menyentuh nominal rupiah Rp. 3.000.000 tergantung dari jenis dan olahan modelnya.

Proses pemasaran batik sri mujiatin mengaku untuk saat ini masih rame hanya disekitaran mojokerto saja terutama pesanan banyak dari kantor” kedinasan sebagai cindera mata ataupun baju buat menyabut tamu atau kegiatan” besar.

“Karena olahan kami adalah batik ikon atau kearifan lokal majapahit jadi kebanyakan pembeli tersebar ya hanya di mojokerto saja, namun untuk diluar mojokerto biasanya buat oleh” ketika mereka kunjungan saja jadi nggak setiap hari ada,” jelas sri mujiatin.

“Namun pemasaran kami juga pernah menembus ke negara sebelah, pernah ikut pameran di malaysia, dan indonesia pameran” besar seperti di jakarta, surabaya bahkan kota” lain pernah kita ikuti disana,” tambahnya.

Untuk saat ini proses pemasaran dari kreasi batik dari griya batik cempaka hanya bermodal dengan aplikasi digital seperti whatsapp, instagram dan juga tiktok untuk penyebarannya. Bukan hanya sebagai tempat industri saja griya batik cempaka ini sering dibuat kunjungan” atau workshop pelatihan pelatihan dari tingkat tk,sd,smp,sma, mahasiswa serat berbagai tingkatan pejabat” sering melakukan pelatihan membatik terkhusus motif batik ala majapahit.

Sri mujiatin berharap agar kejadian seperti waktu covid tidak terjadi lagi dan agar griya batik cempaka ini lebih berkembang dan bisa dikenal oleh banyak orang baik itu lokal maupun internasional.

“Harapan saya selaku pemilik agar bisnis ini jauh lebih berkembang dan dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia dan luar negri karena motif batik ini adalah motif ikon majapahit jadi agar dikenal seperti apasih motif Majapahit itu,” pungkas sri mujiatin.

Dengan semangat untuk terus melestarikan warisan budaya Majapahit melalui batik, Sri Mujiatin bersama Griya Batik Cempaka terus berinovasi dan memperluas jangkauan pasarnya. Meskipun tantangan seperti pandemi sempat menghantam usaha ini, ketekunan dan kerja kerasnya membuktikan bahwa batik khas Majapahit tetap memiliki tempat di hati masyarakat.

Penulis : Yusri

editor Kaylla