Wisata

Perjalanan Menuju Tempat Paling Timur di Ujung Pulau Jawa

×

Perjalanan Menuju Tempat Paling Timur di Ujung Pulau Jawa

Sebarkan artikel ini
Cerita Perjalanan : Ambil resikonya atau kita ngga akan kemana-mana

Kawah Ijen,Sekilasmedia.com-Menulis cerita ini saya perlu mengingat dengan jelas bagaimana detail dari setiap momennya, karena tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya untuk menuang pengalaman perjalanan menjadi sebuah cerita perjalanan.

Pada Rabu,5 januari 2025 saya memulai perjalanan dari dari Jakarta, minggu itu merupakan minggu terakhir dari libur panjang semester 3, disitulah saya memutuskan untuk melakukan perjalanan ketempat yang paling timur di pulau Jawa. Ada dua tipe orang yang suka berpergian, seseorang yang punya banyak waktu, dan seseorang yang punya banyak uang, jika ada yang mempunyai keduanya maka sungguh beruntunglah ia, seberuntung-beruntungnya orang paling beruntung di negeri ini.

Saya masuk golongan kelompok dua, jadi saya harus meluangkan waktu lebih banyak untuk meminimalisir pengeluaran, jadilah saya berangkat menggunakan kereta api Dharmawangsa dengan rute perjalanan Jakarta Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi dengan waktu tempuh kurang lebih 11 jam di tarif Rp. 280.000-, untuk kelas ekonomi.

Sesampainya di Surabaya saya disambut oleh kenalan saya bernama Mila, saya pertama kali ketemu Mila diKawasan Gunung Kembang Wonosobo, dan kebetulan sekali ia berkuliah di Kota Gresik (Hanya 1 jam dari Surabaya). Saya singgah diKostnya semalaman untuk meluruskan punggung, karena waktu tempuh Jkt – Sby cukup untuk membuat tulang punggung saya pegal bukan main.

Setelah mengistirahatkan badan, keesokan harinya saya langsung berangkat ketujuan utama saya, yaitu Kawah Ijen, Tetapi sangat disayangkan Mila tidak bisa ikut perjalanan kali ini karena satu dan lain hal. Saya Pergi bersama Adam, Mahasiswa akhir DKV yang sedang pusing skripsian. Saya mulai berangkat Kamis sore sekitar pukul 03.00 WIB menggunakan sepeda motor milik Adam, rute yang kami tempuh yaitu Sidoarjo – Pasuruan – Probolinggo – Paiton – Besuki – Situbondo – Bondowoso – Kawah Ijen dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam perjalanan dengan 2 kali pemberhentian untuk istirahat. Kemudian kita sampai di basecamp Kaki Gunung Ijen pada pukul 11.30 malam.

BACA JUGA :  Wisata Pemandian Air Panas Padusan, Bagai Surga Relaksasi di Mojokerto

Loket untuk pendaftaran dan Simaksi dibuka pada pukul 02.00 dini hari, karena jika terlalu siang aroma dan uap belerang akan semakin tinggi ,itulah mengapa estimasi pendakian dikawasan Ijen hanya dibuka pada pukul 2 dini hari sampai pukul 10 pagi, Semakin siang kadar gas dan belerang di Kawah semakin naik, selain tidak baik untuk pernapasan juga dapat membuat mata perih. Perjalanan menuju atas tidak terlalu curam, kalian bisa tempuh dalam kurun waktu kurang lebih 3 jam, saya sampai diatas subuh pada pukul 05.00 dan langsung disuguhkan oleh sunrisenya yang cantik juga pemandangan kawah yang menakjubkan. Pemandangan Kawah dan uap belerang

Setelah disuguhkan pemandangan kawah belerang terbesar didunia yang sangat menakjubkan ini, tidak lupa saya mengabadikan moment untuk nantinya dapat dilihat kembali, karena saya percaya beberapa moment mungkin tidak dapat diulang tapi beberapa lainnya bisa kita dirasakan lagi melalui potret visual.

BACA JUGA :  Sambut Ramadhan dengan Keistimewaan di Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang

Setelah puas menikmati pemandangan sekitar, saya dengan Adam, juga teman-teman pengunjung lainnya bergegas turun sebelum uap belerang naik lebih tinggi. Setelah turun dan sampai di basecamp saya langsung membersihkan diri dan mengistirahatkan badan sejenak karena setelah ini saya harus kembali menempuh perjalanan panjang kembali pulang ke Surabaya. Rute yang kami tempuh menuju pulang agak sedikit berbeda, Kami melintasi jalur atas yang melewati Taman Nasional Baluran, Sebetulnya setelah dari Ijen saya ingin mengunjungi Baluran setelahnya, tapi naas, Taman Nasional Baluran sedang dalam masa observasi sampai beberapa bulan kedepan, mungkin dilain waktu saya bisa menyambanginya.

Dalam perjalanan pulang waktu yang ditempuh kurang lebih sama, sekitar 8-9 jam perjalanan menggunakan moda transportasi sepeda motor. Dan setelah sampai di Surabaya saya rehat sehari sambil mengunjungi beberapa tempat untuk kemudian pulang pada hari setelahnya dengan transportasi yang sama, yaitu kereta api. Mungkin dilain kesempatan saya bisa menceritakan lebih lengkap dan detail tempat yang saya kunjungi di Surabaya dan apa yang saya makan ditengah perjalanan. Senang bisa berbagi pengalaman. Terima Kasih

penulis:Luuna Nurisma

J1401231049

editor: kaylla

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *