Daerah

Penguatan Pemberdayaan Masyarakat Sentanan, Ning Ita Puji Guyub Rukun dan Harmoni Sosial Warga

×

Penguatan Pemberdayaan Masyarakat Sentanan, Ning Ita Puji Guyub Rukun dan Harmoni Sosial Warga

Sebarkan artikel ini

penulis Wibowo, Editor kaylla

Penguatan Pemberdayaan Masyarakat Sentanan, Ning Ita Puji Guyub Rukun dan Harmoni Sosial Warga.(foto: Wibowo)

Mojokerto,Sekilasmedia.com – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memuji harmonisasi keberagaman serta kebersamaan yang guyub rukun di tengah masyarakat Kelurahan Sentanan.

Hal ini disampaikannya saat memberikan penguatan pemberdayaan masyarakat di Kantor Kelurahan Sentanan, Kamis (24/4/2025).

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua LPM, Ketua RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota pengajian Muslimat, para kepala sekolah di lingkungan Kelurahan Sentanan, Prameswari, serta kader motivator kesehatan.

“Di Kelurahan Sentanan ini, banyak sekali ras, etnis, dan agama yang menyatu dengan penuh toleransi,” tutur Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

BACA JUGA :  Ingatkan Prokes dan Patuh Aturan Lalulintas Kapolres Bondowoso Turun Ke Jalan Bagi-Bagi Masker

Di Kelurahan Sentanan juga terdapat kampung tematik, kawasan Pecinan, serta Klenteng Hok Sian Kiong yang telah berusia lebih dari 200 tahun.

Ini semakin menunjukkan bahwa di Kota Mojokerto, akulturasi budaya dan kehidupan masyarakat yang plural dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis.

“Kelurahan Sentanan adalah contoh kecil dari keanekaragaman budaya dan ras yang ada di Indonesia,” terangnya.

Ning Ita pun berharap seluruh masyarakat senantiasa menjaga dan mendukung harmoni sosial yang telah terbangun dengan baik di Kota Mojokerto.

Pada kesempatan ini, Ning Ita juga menyampaikan visi Kota Mojokerto 2025–2030, yaitu Terwujudnya Kota Mojokerto yang Maju, Berdaya Saing, Berkarakter, Sejahtera, dan Berkelanjutan.

BACA JUGA :  Lapas Lamongan Ikuti Kegiatan Analisa Dokumen Data Dukung Satuan Kerja Usulan WBBM Tahun 2024

Visi tersebut diwujudkan melalui lima misi pembangunan yang disebut Panca Cita, meliputi, Peningkatan sumber daya manusia (SDM), melalui pembentukan SDM yang berkarakter, unggul, dan berdaya saing; Ketahanan sosial dan budaya, melalui upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial;

Peningkatan ekonomi, dengan mendorong produktivitas yang diarahkan pada peningkatan daya saing, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, serta optimalisasi sektor unggulan;
Tata kelola pemerintahan, melalui integrasi tata kelola dan reformasi birokrasi;

Serta Pembangunan infrastruktur dan lingkungan, yang berfokus pada terwujudnya infrastruktur terintegrasi, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *