
Kediri,Sekilasmedia.com–Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka kegiatan Inkubasi Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan, yang bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Senin (26/5/2025). Tema yang digunakan dalam kegiatan ini _Modesty Innovation With Wastra: Integrating Sustainability Into Local Wisdom._
Inkubasi Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Dari 90 peserta yang mendaftar untuk mengikuti Inkubasi Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan ini, terpilih 30 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, pelajar, dan masyarakat umum yang memiliki kemampuan di bidang fesyen. Selain itu, para peserta berasal dari berbagai daerah seperti Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Blitar, dan Kota Blitar.
Pada kesempatan ini, Mbak Wali menuturkan bahwa saat ini sedang dihadapkan oleh isu tentang _fast fashion_ atau mode cepat dan dampaknya pada lingkungan. _Fast fashion_ tiap hari bahkan tiap bulan selalu berganti. Situasi ini juga banyak membawa dampak terhadap lingkungan seperti pencemaran terhadap air, tanah dan adanya emisi karbon yang tinggi.
Lebih lanjut, Wali Kota termuda di Indonesia ini juga menjelaskan, dahulu produksi pakaian cenderung lebih lambat dan fokus pada kualitas karena dibuat dengan tangan. Namun saat ini, industri fesyen produksinya juga menggunakan mesin yang lebih modern, sehingga sehari dapat mencetak lebih banyak produk. Produksi dengan menggunakan tangan dan produksi menggunakan mesin juga ada perbedaannya. Jika menggunakan tangan biasanya lebih awet dan tahan lama. Sedangkan dengan mesin, seringkali membawa dampak pada lingkungan dan membawa dampak pada kualitas pakaian.
“Mungkin sebagian dari masyarakat masih mengalami harus kirim kain dulu ke penjahit, ukur badan, dan memilih mode sesuai kebutuhan. Tradisi ini sepatutnya kita jaga bersama. Selain untuk penghormatan pada kekayaan budaya Indonesia, hal ini juga mendukung bidang fesyen yang berkelanjutan dan berfokus pada kesejahteraan manusia,” tambahnya.
Apalagi di Kota Kediri kita juga memiliki wastra otentik yang perlu dibudayakan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia Wilayah Kediri yang telah menginisiasi adanya kegiatan ini. Karena inkubasi ini tidak hanya berfokus pada bagaimana mengembangkan bisnis, tetapi juga tetap memperhatikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Mbak Wali juga berharap seluruh peserta inkubasi dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan baik, hingga sukses mewujudkan karya desain busana yang akan ditampilkan pada Karya Kreatif Mataraman Bulan Juni mendatang. Maka, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin dan selamat kepada seluruh peserta yang terpilih, terlebih untuk ke delapan peserta dari Kota Kediri. “Semoga hasil karya para peserta bisa menunjukkan ciri khas dari Kota Kediri. Agar kita bisa bersama-sama menampilkan dan memperkenalkan budaya yang ada di Kota Kediri,” harapannya.
Di akhir sambutannya, Wali Kota Kediri juga yakin dengan adanya kegiatan ini dan ketekunan para pelaku bidang fesyen Kota Kediri dapat membawa tren baru bidang fesyen yang makin masif. Baik di pasar domestik maupun global dan memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Kediri.
Hadir pula, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Yayat Cadarajat, Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Wilujeng Ayu Rengganis, Ketua Tim Mentor Inkubasi Dewa Made Weda Githapradana, serta para pelaku UMKM di bidang fesyen yang ikut serta dalam kegiatan inkubasi kali ini.