Malang,Sekilasmedia.com– Pemerintah Kota Malang terus menunjukkan komitmennya dalam menangani persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS). Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Pemkot menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Penanganan ATS sebagai Dasar Penyusunan Dokumen Perencanaan Satuan Pendidikan di Ballroom Hotel Savana Malang, Rabu (11/6/2025).
Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang menekankan bahwa persoalan ATS bukan hanya sekadar angka statistik, melainkan tantangan nyata yang membutuhkan solusi sistemik, kolaboratif, dan berkelanjutan.
“Upaya identifikasi, pendampingan, dan reintegrasi ATS ke dalam sistem pendidikan tidak boleh berhenti pada pendataan semata. Saya minta semua pihak menyusun rencana aksi konkret dan membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan memberdayakan,” ujar Wahyu dalam sambutannya.
Data terbaru Disdikbud menunjukkan bahwa jumlah ATS di Kota Malang saat ini tercatat sebanyak 3.250 anak. Angka ini menurun signifikan sekitar 41 persen dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 5.555 anak. Penurunan ini menjadi bukti efektivitas langkah-langkah yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam mendorong anak-anak kembali ke dunia pendidikan.
Wahyu juga mengingatkan bahwa dokumen perencanaan satuan pendidikan harus responsif terhadap konteks sosial dan mengakomodasi kebutuhan ATS.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat kembali bagi anak-anak yang sempat terputus dari pendidikan,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, dalam kegiatan ini Wali Kota turut menyerahkan 12 piagam penghargaan kepada satuan pendidikan dengan capaian rapor pendidikan terbaik, mencakup jenjang SD Negeri, SD Swasta, SMP Negeri, dan SMP Swasta di Kota Malang.
Kegiatan diseminasi ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemkot Malang dalam memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dari hak dasar mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.