Daerah

Awali Sekolah Rakyat di Probolinggo, Walikota Aminuddin Sampaikan Hal Ini

×

Awali Sekolah Rakyat di Probolinggo, Walikota Aminuddin Sampaikan Hal Ini

Sebarkan artikel ini
Berbaris : Siswa Sekolah Rakyat Ikuti Apel Pagi Bersama (Foto : Suyitno)

Probolinggo,Sekilasmedia.com – Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin memimpin Apel pada Program Sekolah Rakyat yang bertempat di Halaman Rusunawa Mayangan, Senin (14/7) pagi.

Gelaran ini merupakan yang pertama kalinya apel dilaksanakan di Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 Kota Probolinggo.

Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Sosial RI No. 151/HUK/2025 tentang Penetapan Nomenklatur Sekolah Rakyat.

Di Jawa Timur sendiri, Kota Probolinggo menjadi salah satu dari 12 daerah lain yang ditunjuk untuk melaksanakan program Sekolah Rakyat.

Ada sebanyak 100 siswa dari keluarga tidak mampu mengikuti gelaran upacara tersebut.

Mereka terbagi dalam dua tingkatan pendidikan yaitu tingkat SMP dan SMA, masing-masing dua rombongan belajar (rombel), dengan kapasitas sekitar 25 siswa per rombel.

Dalam amanatnya Wali Kota dr. Aminuddin memberikan banyak petuah agar para peserta didik dari Sekolah Rakyat dapat terus semangat dalam mengenyam dunia pendidikan tanpa harus minder dengan latar belakang ekonomi keluarga.

Dengan adanya program Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 Kota Probolinggo ini sebagai tempat berkumpulnya untuk melakukan suatu potensi yang inovatif bagi para peserta didik.

“Adik-adik akan dibina oleh guru-guru terpilih yang sudah disiapkan oleh Kementrian Sosial. Harus siap menerima pembelajaran, siap belajar dengan keras dan tekun, siap dengan segala sesuatu, karena tantangan bangsa ini ke depan bukan main. Menghadapi era globalisasi ini, kita jangan sampai nanti ke depan hanya menjadi penonton tapi kita harapkan adik-adik semua di sini dapat menjadi pelaku, menjadi pelaksanaan Pembangunan,” ucapnya secara tegas.

Lebih lanjut dr. Aminuddin juga menceritakan perjuangannya semasa kecil saat mengenyam di bangku sekolah.

Sebelum menjadi seorang dokter, dengan keterbatasan ekonomi keluarganya kala itu, orang tuanya hanyalah berprofesi sebagai guru yang kala itu hanya mendapatkan upah sebesar Rp.2500 per bulan dan harus menghidupi ke delapan anaknya.

“Dengan semangat yang telah diberikan orang tua saya, disiplin bangun lebih pagi sebelum subuh, membiasakan untuk tahajud sembari menunggu waktu subuh untuk belajar dan itu menjadi suatu kebiasaan. Ke depan adik-adik pun harus demikian, harus semangat dalam belajar. Tidak mungkin dengan berleha-leha akan menjadi pemimpin bangsa harus betul-betul disiapkan sejak saat ini,” jelasnya.

Usai mengikuti gelaran apel, serentak seluruh siswa melakukan sarapan bersama. Mereka setiap harinya akan mendapatkan makan sehari 3x dan segala fasilitas yang dibutuhkan juga telah dipersiapkan. Dan dilanjutkan dengan pembagian seragam dan fasilitas lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *