SURABAYA,Sekilasmedia.com – Tokoh seni budaya Jawa Timur (Jatim), Edi Weliang dari komunitas Peci Merah sekaligus penggerak Panglima Budaya, menilai pentingnya memperkuat rekonsiliasi budaya antara Jawa Barat (Jabar) dan Jatim. Hal ini menurutnya sejalan dengan kepedulian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Kang Dedi Mulyadi/KDM), yang dikenal aktif melestarikan seni tradisi dan kebudayaan Nusantara.
Edi mengingatkan bahwa hubungan kultural kedua wilayah pernah mengalami pasang surut sejak era Majapahit melalui peristiwa Bubat. Namun, menurutnya, sejak masa kepemimpinan Soekarwo (Pakde Karwo) di Jatim dan Ahmad Heryawan (Kang Aher) di Jabar, rekonsiliasi budaya sudah terjalin, bahkan diperkuat bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X dari DIY.
“Rekonsiliasi budaya antara Jatim dan Jabar sudah ada, tinggal bagaimana dilanjutkan lebih intensif. Misalnya melalui pentas seni bersama antara artis Jabar dan Jatim yang peduli budaya. Tidak perlu mewah, yang terpenting khidmat. Kalau perlu, bisa digelar di Mojokerto,” ujar Edi Weliang, Selasa (19/8/2025).
Pesta Rakyat dan Pameran Lukisan
Pernyataan itu disampaikan Edi usai menggelar Pesta Rakyat sekaligus deklarasi Panglima Budaya di Dusun Jabaran, Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Acara yang digelar secara swadaya tersebut menyajikan hiburan seni budaya, serta makan gratis untuk masyarakat berupa 1.000 mangkok bakso dan 1.000 gelas teh, dengan biaya puluhan juta rupiah.
Selain itu, Edi juga menegaskan bahwa dirinya telah lama menginisiasi kegiatan lintas daerah untuk menghubungkan Jabar dan Jatim lewat seni budaya. Salah satunya adalah Pameran Lukisan Sungging Adi Linuwih (SAL) yang rutin digelar setiap tahun sejak satu dekade terakhir. Pameran tersebut banyak melibatkan pelukis dari berbagai daerah, termasuk seniman Jabar.
“Tahun ini adalah tahun ke-10 Pameran Lukisan Sungging Adi Linuwih. Sejak awal, seniman Jabar selalu terlibat. Ini bukti nyata bahwa rekonsiliasi budaya bisa dijalankan dengan konsisten, bahkan di tingkat masyarakat desa,” tambahnya.
Harapan ke Depan
Ke depan, Edi berencana memperluas kegiatan seni budaya melalui program Jalan Sehat Seni Budaya, Fun Run Seni Budaya, hingga pentas lintas daerah di Mojokerto, Jombang, dan Sidoarjo. Menurutnya, gagasan itu memerlukan dukungan pemerintah daerah maupun pihak swasta yang peduli terhadap kebudayaan.
“Yang kami perjuangkan bukan sekadar seremonial, tetapi bagaimana seni budaya mampu mempererat persaudaraan. Kang Dedi Mulyadi bisa menjadi figur penggerak agar hubungan Jabar dan Jatim semakin erat,” pungkasnya.