Daerah

Inovasi Pupuk Agensi Hayati Bisa Dongkrak Hasil Panen Tomat Dua Kali Lipat

×

Inovasi Pupuk Agensi Hayati Bisa Dongkrak Hasil Panen Tomat Dua Kali Lipat

Sebarkan artikel ini
Petani Tomat di Ngasem Inovasi Pupuk Agensi Hayati, Hasil Panen Naik Dua Kali Lipat.(Foto: Saman/sekilasmedia.com)

Kediri,Sekilasmedia.com- Perkembangan pertanian semakin melejit diera saat ini.Berbagai Inovasi pupuk salah satunya hasil kreasi Petani dengan berinovasi berupa agensi hayati yang berasal dari Kecamatan Ngasem terbukti mampu meningkatkan produktivitas tomat hingga dua kali lipat sekaligus menekan biaya perawatan lahan.

Eko salah satu pengagasnya dengan menerapkan metode semi organik dengan mengombinasikan pupuk organik cair berbasis agensi hayati dan pupuk kimia. Menurutnya, jika lahan hanya diberi pupuk kimia, tanah cepat rusak dan biaya membengkak.

“Dengan kombinasi ini, tanah tetap sehat, biaya lebih murah, dan panen bisa naik dua kali lipat. Petani juga bisa membuat pupuknya sendiri,” ujar Eko.

Agensi hayati sendiri merupakan jamur dan bakteri baik yang memerangi patogen penyebab penyakit tanaman. Salah satu bahan uniknya adalah tanah dari perakaran bambu yang diambil pagi hari pada kedalaman 15–20 cm, kemudian difermentasi bersama kentang, garam krosok, dan air sumur selama dua hari sebelum diaplikasikan.

Metode ini tak hanya cocok untuk tomat, tapi juga berbagai tanaman hortikultura yang rentan layu akibat bakteri maupun jamur.

Vita Oktaviana, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ngasem, membenarkan efektivitas teknik ini. Ia menyebut penyakit layu fusarium dan bakteri sering membuat petani gagal panen.

“Dengan pelatihan pembuatan agensi hayati, petani bisa mencegah serangan penyakit sejak awal. Tantangannya adalah membuat petani mau mencoba, karena sebagian menganggapnya rumit,” kata Vita.

Untuk mendorong penerapan teknologi ini, Eko bersama Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) membuka pelatihan sekaligus depot agensi hayati yang bisa ditiru petani lain. Harapannya, inovasi ini bisa menjadi solusi pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kediri.