Daerah

Dinkes Kabupaten Malang Optimalkan POPM, Targetkan November Raih Hasil Maksimal

×

Dinkes Kabupaten Malang Optimalkan POPM, Targetkan November Raih Hasil Maksimal

Sebarkan artikel ini
Ditempat Sekolahnya, anak-anak di Kabupaten Malang mendapatkan obat cacing dari Dinas Kesehatan Melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (foto istimewa)

Malang,Sekilasmedia.com- Upaya pencegahan penyakit cacingan pada anak terus diperkuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, capaian tahap pertama pada Mei 2025 berhasil menyentuh angka 99,96 persen.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg. Ivan Drie, menjelaskan bahwa program POPM menyasar tiga kelompok usia rentan, yakni balita usia 12–59 bulan, anak prasekolah 5–6 tahun, serta anak usia sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah 7–12 tahun.

“POPM dilaksanakan dua kali, pada Mei dan November. Untuk periode pertama, capaian hampir 100 persen. Ini hasil yang sangat baik dan diharapkan bisa terulang pada tahap kedua di November nanti,” ujar Ivan, Jumat (12/9/2025).

Fenomena penyakit cacingan kembali menjadi sorotan setelah kasus balita di Jawa Barat meninggal dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing. Menurut Ivan, kasus tersebut menjadi pengingat pentingnya pencegahan sejak dini. “Cacingan harus dicegah melalui pemberian obat massal, promosi kesehatan, hingga penanganan di fasilitas kesehatan,” tegasnya.

Dinkes juga menggencarkan edukasi pola hidup bersih dan sehat, mulai dari membiasakan cuci tangan, memakai alas kaki, menjaga kebersihan kuku, hingga konseling kesehatan. Sementara bagi ibu hamil, pencegahan dilakukan melalui pemberian tablet zat besi, pemeriksaan tinja bila tetap anemia, hingga pengobatan sejak trimester kedua di bawah pengawasan dokter.

Selain itu, pemantauan langsung di lapangan dilakukan untuk menemukan kasus cacingan aktif. “Petugas medis akan memberikan konseling kepada pasien dan keluarga sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penyembuhan,” jelas Ivan.

Untuk memperkuat langkah tersebut, Dinkes Kabupaten Malang meningkatkan sistem surveilans dengan memperbesar kapasitas petugas lapangan, penemuan kasus aktif, survei faktor risiko, hingga pemetaan prevalensi. Survei prevalensi terakhir pada 2019 mencatat angka 1,02 persen.

Ivan menegaskan, target utama program ini bukan hanya menekan angka cacingan, tetapi juga menjaga kualitas tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil di Kabupaten Malang. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *