Hukum

Kapolsek Sempol Diseret Massa Setelah Penangkapan Petani: Kapolres Pastikan Kondisi Aman, Konflik Kebun Kopi 9 Hektare Jadi Sorotan

×

Kapolsek Sempol Diseret Massa Setelah Penangkapan Petani: Kapolres Pastikan Kondisi Aman, Konflik Kebun Kopi 9 Hektare Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi demonstrasi massa di Polsek Sempol (Foto: AI/SM)

Bondowoso,Sekilasmedia.com — Kericuhan terjadi di Polsek Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, pada Senin siang (17/11/2025) setelah kerumunan warga Desa Kaligedang mendatangi kantor polisi usai penangkapan salah satu warga yang diduga terlibat kasus perusakan kebun kopi milik PTPN 1 Regional 5. Massa yang terpancing emosi kemudian menyeret Kapolsek Sempol, Iptu Suherdi dan satu anggotanya keluar dari kantornya.

Sumber warga yang mengetahui beberapa rangkaian konflik tersebut menjelaskan bahwa beberapa minggu terakhir terjadi penebangan tanaman kopi di sejumlah titik kawasan perkebunan. Ia menyebut total kerusakan mencapai sekitar 9 hektare dengan ribuan pohon ditebang. “Ini bukan pekerjaan satu orang. Pasti banyak pelaku,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa wilayah kebun sebenarnya sempat dijaga setiap malam setelah kejadian pertama, namun perusakan kembali terjadi. “Aneh kalau petugas keamanan tidak tahu. Ada yang janggal. Dugaan saya ada kongkalikong” katanya.

Situasi memanas setelah aparat melakukan upaya penangkapan terhadap salah satu warga Kaligedang pada Senin siang. Kabar itu menyebar cepat di tengah para pekerja kebun, sehingga banyak warga langsung bergerak menuju Polsek. “Sajam yang mereka bawa bukan dari rumah, tapi dibawa karena mereka langsung berangkat dari kebun,” kata warga tersebut.

Massa kemudian masuk ke halaman Polsek dan berusaha menekan aparat. Dalam kekacauan tersebut, Kapolsek Ijen diikat dengan tali dan dibawa keluar dari kantor. Sejumlah rekaman warga memperlihatkan Kapolsek digiring menuju jalan raya di tengah kerumunan.

Aksi penyerbuan juga diwarnai penurunan bendera Merah Putih di halaman Polsek. Warga yang diwawancarai yang tak mau disebutkan identitasnya menilai aksi itu sebagai bentuk protes terhadap gaya penangkapan yang dianggap tidak beretika. “Kalau caranya benar, warga tidak akan bereaksi seperti itu,” ujarnya.

Terkait peristiwa tersebut, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono memastikan bahwa kondisi Kapolsek Ijen dalam keadaan aman. “Kondisi Pak Kapolsek tidak apa-apa, tidak mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Warga juga menyampaikan bahwa selama berada di sana tidak terjadi apa-apa,” tegasnya.

Kapolres menjelaskan bahwa kericuhan dipicu setelah aparat melakukan upaya paksa penangkapan. “Pascapenangkapan, beberapa warga mendatangi Polsek. Kami pastikan situasi sekarang kondusif, tidak ada anarkisme,” katanya.

Ia menegaskan bahwa aparat kini mengoptimalkan keamanan di wilayah Sempol untuk mencegah kejadian serupa. “Kami sudah menghubungi anggota DPR RI Nasim Khan, Bupati Bondowoso, dan Forkopimda untuk segera mengambil langkah kebijakan cepat,” ujarnya. “Kami tak putus asa. Kami optimis ke depan Bondowoso tetap kondusif.”

Dari unsur TNI, Dandim 0822 Bondowoso Letkol Arh Achmad Yani menegaskan dukungan penuh kepada Polri. “Secara garis besar kami pasti mendukung Polri terkait keamanan. Tindakan-tindakan masyarakat yang menyalahi aturan akan kami sampaikan bahwa itu tidak benar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa berbagai informasi dan isu yang tidak bertanggung jawab akan diluruskan. “Segala masukan dan kabar yang tidak benar akan kami klarifikasi kepada masyarakat,” katanya.

Hingga saat ini situasi di Ijen dilaporkan kembali terkendali. Aparat gabungan terus melakukan pemantauan untuk memastikan tidak terjadi kericuhan susulan maupun mobilisasi massa dari desa sekitar.