Gardi Gazarin, BFC U17, Gabriel Budi
Reporter: tim
Editor: Siswahyu
SIDOARJO (sekilasmedia.com) Meskipun dari awal ditegaskan bahwa pertandingan sepakbola Timnas U16 asuhan Fachry Husaini (yang melakukan Training Center di Sidoarjo sejak 20 Juni 2018, red.) versus Bhayangkara FC U17 hanyalah uji coba dan bukan untuk mencari menang ataupun kalah, bahkan disepakati tidak boleh ada kekasaran (salah satunya untuk menghindarkan pesepakbola Timnas U16 dari cidera serius, red.), namun para pemain Bhayangkara FC kurang menunjukkan performa primanya hingga wajar saja menelan kekalahan. Diantara penyebab adalah nervous menghadapi nama besar Timnas U16 yang baru meraih Juara Piala Jenesys di Jepang.
*R.TRI HARSONO: BHAYANGKARA FC U17 SAAT START NERVOUS HADAPI TIMNAS U16?*
Menurut R.Tri Harsono Forum Peduli Indonesia-Sehat (FPI-S, red.) menang ataupun kalah dalam pertandingan adalah soal biasa, namun yang terpenting adalah bagaimana suatu tim mengambil hikmah dari suatu pertandingan lantas melakukan evaluasi untuk berbenah agar ke depan bisa menjadi lebih baik. Termasuk pengalaman Bhayangkara FC U17 saat menghadapi Timnas U16 hari Sabtu 30 Juni 2017 di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Jawa Timur. Menurutnya faktor utama diantaranya karena nervous, berpengaruh pada hilangnya energi, hingga performa yang biasanya prima pun jadi terhambat performancenya.
“Start awal permainan kelihatan Bhayangkara FC U17 agak nervous? Hingga berpengaruh pada terjadinya gol pertama yang dicetak Timnas U16,” ungkap R.Tri Harsono, dimana hal tersebut juga diungkapkan sejumlah penonton yang juga pelatih di beberapa klub tapi mereka enggan disebut nama, namun melihat pertandingan pada umumnya berjalan menarik untuk sekelas U16 dimana meskipun tim Bhayangkara FC adalah U17 namun banyak pemainnya yang masih U16 bahkan ada yang U15 misalnya Rafi.
-Khofifah Bude, Pakde Soekarwo
-AKBP Harvi, Fachry Husaini
*NERVOUS YANG BERAKIBAT TERGESA-GESA DAN SERING MELAKUKAN KEKELIRUAN SENDIRI*
Dengan start yang nervous menjadikan Bhayangkara FC U17 terlihat seperti sering tergesa-gesa hingga sering melakukan kekeliruan sendiri yang justru menguntungkan lawan termasuk terjadinya dua gol oleh Timnas U16 yang diakibatkan barisan pertahanan yang seperti gugup begitu pula sang penjaga gawang. Permainan menjadi tidak tenang. Seharusnya ‘model’ permainan Bhayangkara FC Junior-Anak pada awal-awal pertandingan biasanya berlangsung tenang, dengan umpan satu-dua dan operan-operan pendek sekaligus strategi memadukan tim dan menjajagi permainan lawan.
“Dengan start Bhayangkara FC U17 yang nervous dan sering melakukan kesalahan sendiri sehingga terlalu banyak menguntungkan Timnas U16. Konsolidasi pertahanan pun menjadi lemah dan mudah diterobos. Sedangkan pola membangun serangan terlalu dipaksakan dari awal start pertandingan, tidak seperti pola yang biasanya digunakan,” ungkap R.Tri Harsono. Pada laga tersebut Timnas U16 didampingi Sang Pelatih yang low profile namun memiliki jam terbang internasional yang tinggi, Fachry Husaini, juga ditonton oleh Ratu Tisha sekjen PSSI pusat.
Ratu Tisha, Akmal
*GARDI GAZARIN: YANG PENTING TIM MANAPUN JUGA BHAYANGKARA FC U17 TETAP SEMANGAT DAN HARUS SIAP TERUS BERBENAH*
Pada bagian lain Pengamat Masalah Sosial-Kamtibmas Dan Kepolisian yang dekat dengan Mabes Polri dan jajaran kepolisian umumnya, Gardi Gazarin, tetap bangga dengan tim sepakbola Bhayangkara FC U17 yang lahir dari lingkungan kepolisian dimana riwayat Bhayangkara FC senior (Liga 1, red.) kelahirannya tidak lepas dari Polda Jatim hingga home base kini pindah ke Jakarta di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian/PTIK. Begitupun Bhayangkara FC Junior-Anak termasuk U17-U15-U14 lahirnya dari lingkungan Polda Jatim meskipun diantara embrio utamanya dari BROMO FC pimpinan Achmad Yari-Choirul-Setiawan dkk.
Dari sana kemudian dibina Polda Jatim dibawah binaan AKBP Eddwi Kurniyanto yang untuk ke depan transisi kepada AKBP Harviyadhi Agung Prathama yang pada akhir bulan Mei 2018 baru mulai menjabat Kasubdit Regiden Ditlantas Polda Jatim. “Kami ikut bangga dengan Bhayangkara FC Junior-Anak yang juga lahir dari lingkungan kepolisian. Tetap semangat dan selalu siap berbenah menuju yang lebih baik,” ungkap Gardi Gazarin yang sempat masuk 12 Besar Komisioner Komisi Kepolisian Nasional/Kompolnas.
*LAGA JUGA DITONTON PESEPAKBOLA BHAYANGKARA FC JUNIOR-ANAK U15-U14, AKMAL DAN TEGAR: SENANG NONTON TIMNAS U16 VS BFC U17*
Sekadar catatan, laga uji coba Timnas U16 VS Bhayangkara FC U17 (BFC U17) memang ditonton kalangan terbatas terutama dari lingkungan Timnas U16 sendiri, juga dihadiri Ratu Tisha sekjen PSSI. Selain itu juga dari rombongan di lingkungan BFC U17 sendiri, juga sebagian pesepakbola Bhayangkara FC U15-U14 termasuk Yudha, Tegar, Ahmad Dzaki Akmal Yuda/Dzaki Akmal (kidal) yang dari U14 namun juga masuk U15.
“Kami senang nonton pertandingan Timnas U16 lawan BFC U17,” ungkap Yudha bek tengah Bhayangkara FC U15-U14. Hal kurang-lebih sama diungkapkan Ahmad Dzaki Akmal Yuda bek kiri, apalagi bisa mendapat kesempatan foto dengan Ratu Tisha sekjen PSSI dan juga foto dengan Coach Fachry Husaini pelatih Timnas U16.
*FACHRY HUSAINI YANG LOW PROFILE: MOHON UNTUK REKAN-REKAN MEDIA JANGANLAH TERLALU BERLEBIHAN MELIHAT TIMNAS U16 INI*
Pada bagian lain usai pertandingan Fachry Husaini pelatih Timnas U16 yang low profile meminta kepada rekan-rekan media, juga Siswahyu media officer Bhayangkara FC Junior-Anak, agar tidak terlalu melebih-lebihkan Timnas U16 agar tidak kian menjadi beban bagi mereka yang dipatok dengan harapan lolos 4 besar Piala AFC (akhir September-awal Oktober 2018 di Malaysia, red.) agar bisa masuk Piala Dunia U17 di Peru tahun 2019.
Salah satu inti yang disampaikan Fachry Husaini, janganlah menganggap Timnas U16 sebagai bintang. Menurutnya mereka belum bintang namun calon bintang yang masih terus dipoles. Ukuran berhasil menurutnya diantaranya adalah nanti, seberapa pesepakbola yang bisa menjadi profesional dan timnas senior.
*RATU TISHA: SEPAKBOLA JUNIOR-ANAK HARUS BERBENAH, JUGA SOAL DISIPLIN SI PESEPAKBOLA*
Pada sisi lain Ratu Tisha sekjen PSSI pada sejumlah kesempatan menyatakan pentingnya pembenahan pembinaan pesepakbola junior-anak di Indonesia. Hal tersebut juga disampaikan saat ngobrol-ngobrol di Stadion Jenggolo Sidoarjo. Menurutnya pesepakbola juga harus disiplin.
Ratu Tisha juga menengarai pesepakbola cenderung kurang disiplin soal pengaturan waktu istirahat. Bahkan tak jarang yang berlebihan dalam penggunaan hp yang bisa berefek buruk. Hal yang sama diingatkan R.Tri Harsono juga terjadi di Jawa Timur. Untuk itu menurutnya jika nanti benar-benar Khofifah Indar Parawansa yang menjadi Gubernur Jatim 2018-2023 (menggantikan Soekarwo, red.), dia berharap Khofifah ikut memperhatikan hal tersebut. Apalagi Khofifah juga pernah menjadi Menteri Sosial.
*DALAM TC DI SIDOARJO TIMNAS U16 MEMBAWA 27 PESEPAKBOLA U16*
Untuk catatan, dalam TC di Sidoarjo yang dimulai sejak 20 Juni 2018 tersebut Fachry Husaini Sang Pelatih membawa 27 pesepakbola.
Kiper:
1.Ernando Ari Sutaryadi-PPLP Jateng; 2.Ahludz Dzikri Fikri-ASAD 313; 3.Muhammad Risky Sudirman-SSB Villa 2000; 4.Sabda Yoga Buana Putra-Diklat Ragunan; 5.Jhuan Rico Geraeldo-Bina Putra
Belakang
6.Mochamad Yudha Febrian-SSB Cibinong Raya; 7.Muhammad Salman-Diklat Ragunan; 8.Fadillah Nur Rahman-PPLP Sumbar; 9.Amiruddin Bagas Kaffa-Chelsea Soccer School; 10.Muhammad Reza Fauzan-FC Patriot; 11.Surya Nata-SSB Cibinong Raya; 12.Kartika Vedhayanto-PPLP Jateng; 13.Jovanni Renaldi-Chelsea Soccer School
Tengah
14.David Maulana-PPLP Medan; 15.Komang Teguh Trisnanda-Diklat Ragunan; 16.Muhammad Talaohu-ASAD 313; 17.Hamsa Lestaluhu-ASAD 313; 18.Andre Oktaviansyah-SSB Pelita Jaya Soccer School; 19.Brylian Aldama-SSB Gelora Putra Delta; 20.Rendy Juliansyah-SSB ASIOP APACINTI
Depan
21.Mochammad Supriadi-Diklat Ragunan; 22.Muhammad Fajar Fathur Rahman-ASAD 313; 23.Zidane Pramudya-SSB Candrabaga; 24.Yadi Mulyadi-ASAD 313; 25.Amanar Abdillah-PS Tira U17; 26.Amiruddin Bagus Kahfi-Chelsea Soccer School; 27.Sutan Diego Armando Ondriano Zico-Chelsea Soccer School.
*DAFTAR NAMA PESEPAKBOLA BHAYANGKARA FC U17*
1.Reynaldi Achmad Dzulkifli; 2.Achmad Zein Nuralif; 3.Eldiansyah Putra; 4.M.Alaik Robi Al Bustomi; 5.Fajar Rosady; 6.Achmad Fatoni; 7.Rafi Dwi Cahyo; 8.Titan Agung Bagus F.; 9.Miftakhul Husyen R.; 10.Achmad Fahrul A.; 11.Ali Fikri; 12.Dicky Achmad N.A.; 13.Achmad Baihaqi; 14.Satria Keisna Aditya.
Juga ada nama-nama lain seperti: 15.Mochammad Rizky K.; 16.Awang Setiawan; 17.Cahyo Primbadi; 18.Ananda Dhea Bagus; 19.Filipo Inzhagi S.; 20.Roy Handika Wijaya; 21.Tegar Brahmanastya; 22.Luthfi Firmansyah; 23.Mahesa Athaila; 24.Ibnu Dwi Neza; 25.Mohammad Arya Febriansyah; 26.Imam Firdaus; 27.Muchammad Iqbal; 28.Muhammad Rama Alfarisi; 29.Fa’it Alfin Rosadin; 30.M.Alwin Ali Huda.
*BHAYANGKARA FC JUNIOR-ANAK JUGA PUNYA STOK MELIMPAH PESEPAKBOLA U15 DAN U14*
Menurut R.Tri Harsono ada sekitar 30 pesepakbola Bhayangkara FC U-15 junior-anak yang nama-namanya sempat dipantaunya dari berbagai media, sekitar 15 anak kelahiran tahun 2003 dan sekitar 15 pula yang kelahiran tahun 2004. Sehingga untuk skuad BFC U-15 dalam menghadapi Piala Suratin U-15 tidak akan lepas dari 30 nama-nama tersebut.
Posisi kiper ada Jabo (2003), Miftakhur Roziq (2004), Eirlangga (2003), Muhammad Yusuf (2004).
Untuk posisi centerback ada Alvin Maulana (2003), Ade Kristiant (2003), Ifan A.F. (2003); Erik Setiawan (2004), Yudha Setianto (2004).
Kemudian untuk fullback ada Adam Surya (2003), Farel Efriliyin (2003 kidal Bek Kiri), Rehan Zeany (2004), Ilyas Wira (2003), Dzaki Akmal atau Ahmad Dzaki Akmal Yuda (2004 kidal Bek Kiri).
Lalu untuk posisi center MF ada Restu Agung (2003), Marcel (2003), Jefri Nur (2003), Whisnu (2004), Muh.Naufal (2004), Resa Ussuro (2004), Figo Firmansyah (2004).
Sedangkan untuk posisi CF ada Muhammad Khakim (2003), Dennis Satriyo (2004), Muhammad Abriello (2004), Onla Kafi (2003), Dimas Dwi (2003), Alvyn Putra (2003), Tegar Nur (2003), Nanda Anggara (2004), Daffa Radja (2004). Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926.