Lumajang(sekilasmedia.com) – Polres Lumajang menggelar Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Semeru 2018 dengan tema “Memberikan Rasa aman dan nyaman pada perayaan Idul Fitri 1439 H di Wilayah Kabupaten Lumajang” dalam hal ini bertindak selaku Irup dipimpin oleh Kapolres Lumajang AKBP Rachmad Iswan Nusi SH.,SiK dan selaku komandan upacara Kasubbag Bin Ops IPTU Ernowo, apel gelar pasukan dilaksanakan di lapangan Gor Wirabhakti Lumajang sekira pkl.08.30 wib.rabu”(06/06/2018)
Apel gelar pasukan dihadiri oleh Kapolres Lumajang Wakapolres, PJU Polres Lumajang dan Kapolsek Jajaran, Dandim 0821 Letkol Czi Agus Iskarman, S.E. Plt. Bupati Lumajang dr. Buntaran Supriyanto, M.Kes. Kajari Kab. Lumajang Teuku Mujafar, SH.MK. Asisten Pemerintahan Sdr. Susiyanto, SH. Kasatpol PP Kab. Lumajang Drs. Basuni.Pjs. Pasi Ops Yonif 527/BY Letda Inf Joni Indra. dan personel yang terlibat dalam apel gelar pasukan . 1 Regu Unit P3M Lumajang. 1 Kompi Gabungan Kodim dan Yonif 527/BY. 1 Kompi Gabungan Sabhara dan Dalmas Polres Lumajang. 1 Kompi gabungan Satlantas dan intelkam Polres Lumajang. 1 Kompi gabungan Satpol PP dan Dishub Kab. Lumajang.1 Kompi gabungan Orari, BPBD, Damkar dan Kesbangpol Kab. Lumajang 1 Peleton gabungan Dinkes dan Pelajar (Pramuka) Lumajang 1 regu Korsik Wira Bhakti Kab. Lumajang.
Rangkain apel gelar pasukan di isi dengan pemasangan Pita tanda operasi terhadap perwakilan yang di tunjuk dari Lantas, anggota POM, dan Dishub.
Kapolres Lumajang selaku Irup membacakan amanat Kapolri yang mana apel gelar pasukan Operasi Ketupat tahun 2018. sebagai salah satu Operasi Kepolisian Terpusat, Operasi Ketupat tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh Polda jajaran selama 18 hari mulai tanggal 7 s.d. 24 juni 2018. operasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri,TNI, Pemda, serta Stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.
rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan operasi ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi gangguan kamtibmas di tahun 2018. sehingga pada pelaksanaan operasi tahun ini, setidaknya terdapat 4(empat) potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama. potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti kementerian pertanian, kementerian perdagangan, bulog, komisi pengawas persaingan usaha (kppu), malupun satgas pangan polri pada tahun ini, potensi permasalahan masih berkisar pada masalah distribusi pangan, upaya penimbunan oleh kelompok kartel mafia pangan, maupun perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan.
Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif dari stakeholders terkait guna mengatasi hal ini. potens kerawanan kedua adalah permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. hasil survey jalan yang dilaksanakan oleh korlantas polri bersama kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat, kementerian kesehatan, maupun dinas jasa marga, dan pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur kementerian perhubungan, utama mudik lebaran. sehubungan dengan hal tersebut, saya memberikan penekanan kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakuran pemantauan secara cermat.
Berbagai strategi bertindak yang telah ditetapkan agar dikuti dengan baik optimalkan pelayanan pada 3.097 Pos pengamanan, 1.112 Pos Pelayanan, 7 Pos Terpadu, dan 12 Pos Check Point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi potensi kerawanan ketiga yang juga harus diantisipasi adalah potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas, curanmor, copet. pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis. untuk itu, para kasatwil diharapkan dapat mengambil langkah pre-emtif maupun preventif (wo)