Daerah

Komunitas Sopir Truk Di Gresik Bagi-Bagi Pamflet Rencana Aksi Mogok Nasional 11 Maret

×

Komunitas Sopir Truk Di Gresik Bagi-Bagi Pamflet Rencana Aksi Mogok Nasional 11 Maret

Sebarkan artikel ini

Gresik,Sekilasmedia.com- Tampak beberapa sopir truk yang tergabung dalam komunitas atau paguyuban Sopir truk Gresik melakukan aksi bagi-bagi selebaran pamflet kepada sopir-sopir yang lagi mengemudikan truk saat melintasi jalan raya Ambeng-Ambeng Kecamatan Duduksampean pada Rabu (9/3/2022), terkait rencana aksi mogok nasional 11 Maret 2022.

Menurut Ketua Komunitas Romansa Sopir Truk (RST) Korwil GresikTulus Widodo mengatakan kegiatan membagikan selebaran pamflet kepada para sopir truk sebagai bentuk sosialisasi mengadakan mogok nasional sopir logistik se Jawa Timur pada 11 Maret.

” Gerakan mogok nasional sopir logistik se Jawa Timur akan mengajukan tuntutan, meminta regulasi tarif angkutan logistik, keadilan penindakan di jalan, biaya normalisasi kendaraan, bongkar mafia Srut dan Odol, revisi UU No. 20 tahun 2009 dan jaminan muatan, ” ungkapnya.

BACA JUGA :  Antisipasi Warga Dari Luar Kota, 16 Titik Check Point Disiapkan Selama PSBB Sidoarjo

Kalau yang punya gawe di Surabaya nanti tanggal 11 Maret 2022 adalah semua sopir logistik se Jatim. Kebetulan RST korwil Gresik dipercaya sebagai posko di Kabupaten Gresik untuk mengadakan aktivitas sosialisasi maupun pelaksanaan demo di tanggal 11, tukasnya.

” Dan hari ini dari perwakilan komunitas sopir logistik se Jatim sedang melakukan pertemuan dengan pemerintah Provinsi Jatim membahas tuntutan tersebut, Apabila kemudian tidak mencapai kesepakatan atau titik temu maka tanggal 11 Maret kami akan melakukan demo mogok kerja secara nasional, ” terang Tulus yang memiliki anggota sebanyak 40 orang sopir baik yang ikut perusahaan truk logistik maupun milik pribadi.

Senada, salah satu sopir truk asal Gresik Wahidin menerangkan tuntutan itu timbul berawal dari regulasi pemerintah yang dirasa sangat memberatkan kerja awak sopir truk logistik di jalan.

BACA JUGA :  PWI Gresik, Bupati, dan Wakil Ketua Dewan Santuni Puluhan Anak Yatim Piatu 

” Pemerintah sebelum mengeluarkan regulasi sebenarnya harus memikirkan dulu dengan memperhatikan tarif ongkos. Kalau sopir senang saja muatan sesuai tonase, tapi apa mau perusahaan pemilik barang memberikan tarif ongkos (ongkos makan dan trasport) berlebih, pasti tidak mau. Kalau ada operasi gabungan pasti sopir yang di tindak atau di tilang, jadi semua dibebankan kepada sopir bukan perusahaan pemilik barang dan selama ini sopir yang dikorbankan, ” tandasnya.

Demo mogok kerja nasional, akan dilakukan para sopir truk logistik se Jatim bila hari ini atau besok tidak ada titik temu antara perwakilan komunitas sopir dengan pemprov Jatim. (rud)