PROBOLINGGO,Sekilasmedia.com- Kecelakaan yang menewaskan anggota TNI dan Dua orang anaknya di Probolinggo, akibat di tubruk kereta api membuat anggota DPR RI Faisol Riza angkat bicara.
Anggota TNI dan anaknya ini meninggal dunia di Kota Probolinggo, setelah diseruduk kereta api Tawang Alun jurusan Banyuwangi – Malang.
Anggota TNI yang bertugas di Probolinggo ini, yang menjadi korban itu ialah Kopda Ainur Rosyid dan kedua putranya yang masih berusia 5 tahun dan 7 tahun.
Ketiganya meninggal setelah diseruduk Kereta Api saat melintas di perlintasan Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, pada Senin 26 Desember 2022.
Selain itu, motor korban juga sempat terseret puluhan meter hingga terbelah menjadi dua dari peristiwa ini.
Korban bersama kedua anaknya mengendarai motor Supra X125 dengan nomor polisi N9452 PUT.
Diduga korban tidak melihat kiri dan kanan saat melintas di jalur perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut.
Sehingga, korban langsung diseruduk oleh Kereta Api Tawang Alun jurusan Banyuwangi Malang.
Adanya peristiwa kecelakaan yang menewaskan anggota TNI dan dua anaknya didengar langsung oleh Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza.
Faisol Riza menyoroti palang pintu di perlintasan kereta api, yang merupakan tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Menurutnya, Kemenhub selama ini tidak pernah melaksanakan atau membuat palang pintu kereta api diperlintasan yang padat penduduk.
“Palang kereta itu tanggungjawabnya Kemenhub, tapi tidak pernah dilaksanakan,”kata Faisol Riza, dalam pesan WhatsAppnya.
Akan tetapi masih kata Faisol Riza, kalau selama ini, PT Kereta Api Indonesia yang membuat palang pintu sendiri dijalur perlintasan.
“Selama ini, PT KAI yang membuatnya sendiri (palang pintu),”tegas Politisi PKB yang berangkat dari Dapil Pasuruan – Probolinggo ini.fahrulmozza
