Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
Daerah  

Siswahyu Kurniawan Mantan MO Bhayangkara FC U15 & Abdul Hakam SH M.Si: Selamat Gus Sentot Ketua PSSI Jombang

 

Surabaya.sekilasmedia.com-Siswahyu Kurniawan Mantan Media Officer (MO) Bhayangkara FC U16 – U15 – U14 – U13 (bermarkas di Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya ketika itu, red.) dan Abdul Hakam SH M.Si dekat Petrogres mengucapkan selamat kepada H.M. Syarif Hidayatullah (Gus Sentot) ketua DPC Partai Demokrat Jombang yang terpilih secara aklamasi menjadi Ketua PSSI Kabupaten Jombang 2023 – 2027.

Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan beberapa waktu lalu dibuka Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab diwakili Bambang Nurwijanto, Kadisporapar Jombang, turut disaksikan H Purnomo Komisi Perwasitan mewakili Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh.

Kadisporapar didampingi Ketua KONI Jombang Heru Ariwanto dan Sekretaris KONI Jombang Agus Budi Nugroho, serta dihadiri perwakilan Polres Jombang, Kodim 0814, juga 15 dari 16 pemilik hak suara (voter) dan peninjau dari berbagai klub anggota Askab PSSI Jombang. Limabelas voter aklamasi menetapkan Gus Sentot yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Jombang itu sebagai Ketua Umum Askab PSSI Jombang.

Purwanto dalam arahannya diantaranya menyampaikan bahwa pola sepak bola sekarang berbeda. Sekarang prioritas pembinaan usia dini, mengembangkan dan membangkitkan SSB atau Sekolah Sepak Bola. Juga dikatakannya bahwa, pemain sepakbola berusia diatas 23 tahun sudah bukan lagi menjadi binaan PSSI Kabupaten maupun Kota.

“Ketua terpilih setidaknya (juga perlu) mengimplementasikan peningkatan SDM pelatih dan wasit,” tandasnya seraya mempertegas bahwa roh sepak bola ada ditangan pelatih yang berkualitas, bersertifikat. Begitu pula SDM wasit,  butuh wasit berkarakter fair play, netral dan tegas di lapangan.

Gus Sentot pun berjanji bakal fokus pembinaan usia dini, juga turun ke bawah untuk berkonsolidasi untuk mencari solusi terbaik dari problem sepak bola di bawah atau grass-root.

“(Soal) kecukupan anggaran kita akan mencari alternatif, karena itu saya mengajak teman di DPRD masuk menjadi pengurus agar bisa mencari dana,” ungkap Gus Sentot yang sebelumnya tak lupa mempertegas pentingnya komunikasi agar tidak ada jarak diantara pengurus dan klub agar sepakbola bisa berkembang dan maju. Diantara sumber dana alternatif adalah pokir (pokok pikiran) selaku anggota DPRD agar disalurkan kedalam bidang olahraga.

BACA JUGA :  Menggelar Kejuaraan Bulutangkis Kapolda Cup IV 2023

Adapun susunan pengurus terpilih adalah Ketua Umum H M Syarif Hidayatulloh (Gus Sentot) yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jombang yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Jombang.

Susunan lainnya adalah Wakil Ketua yang dijabat Drs Gufron, M.Si yang juga Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten ombang. Sedangkan lima (5) anggota Komite Eksekutif atau Excecutive Committee (Exco) Askab PSSI Kabupaten Jombang adalah Setyo Praftomo dari unsur Askab PSSI Jombang (periode sebelumnya red.), lalu Lutfi Kurniawan anggota DPRD Jombang Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), lalu Edy Musyadat yang mewakili unsur klub sepak bola, juga ada Bagus Raditya Parakitri dari unsur pemerhati sepak bola Jombang, serta Anifatul Ulyawati pemerhati sepak bola perempuan.

Siswahyu Kurniawan dan Abdul Hakam SH M.Si mengapresiasi dan mengucapkan selamat terpilihnya Gus Sentot sebagai Ketum Askab PSSI Jombang beserta jajarannya. “Selamat untuk Gus Sentot dan kawan-kawan,” ungkap Abdul Hakam yang juga Ketua UMKM Nusantara yang juga bergerak dalam bidang CSR-CSR.

Terpisah Siswahyu Kurniawan mendukung langkah Gus Sentot yang akan fokus pembinaan usia dini, apalagi ada penegasan dari PSSI Jatim bahwa Askab/Askot PSSI sudah tidak menangani ketika pesepakbola sudah menginjak usia 23 tahun.

Namun Siswahyu Kurniawan menggaris-bawahi untuk usia 15 atau maksimal 14 kebawah, biasanya menjadi fokus utama SSB-SSB meskipun tetap diperlukan perhatian Askab/Askot. Sedangkan ketika usia selebihnya atau saat usia ‘transisi’ sekitar usia 15 – 16 – 17 – 18 biasanya sangat kurang yang memperhatikan termasuk Askab/Askot PSSI dan PSSI umumnya. Padahal saat usia ‘transisi’ justru pada saat para pesepakbola perlu mendapatkan perhatian lebih.

BACA JUGA :  Ultah Sekilas Media Digebyar Di Villa Asia Jaya

“Potensi para pesepakbola usia muda Indonesia sebenarnya sangat banyak, akan tetapi banyak yang hilang saat usia transisi karena berbagai faktor termasuk adanya persaingan yang tidak sehat bahkan ada mafia yang ini juga seharusnya menjadi perhatian Satgas Mafia yang dulu dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis sejumlah buku termasuk buku Humor Sepakbola, juga buku biografi pelawak nasional Asmuni – Srimulat, yang sempat membantu publikasi PSID Jombang untuk penggalian dana.

“Bahkan untuk menampung usia transisi, mungkin perlu dibentuk timnas lebih dari satu, apalagi mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, hampir 300 juta jiwa,” ungkap Siswahyu yang putranya Ahmad Dzaki Akmal Yuda sempat di Persebaya U16 Liga 1 Elite Pro Academy (EPA) juga di Liga 1 Kalteng Putra U16, serta Bhayangkara FC U14 – U15 – U16 ini.

Disisi lain, Abdul Hakam mengusulkan perusahaan-perusahaan turut intensif dalam pembinaan sepakbola seperti yang telah sukses dilakukan di Jepang, padahal dulunya Jepang meniru dari Indonesia pada era Galatama di Indonesia dimana klub-klub papan atas dibeayai perusahaan-perusahaan seperti Warna Agung dan lainnya. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Sisw).