Miris, Depo Arsip Kota Mojokerto, Ditumbuhi Semak Belukar, Tanpa CCTV, dan Tak Ada Satpam

Keadaan gedung arsip Kota Mojokerto

Mojokerto,Sekilasmedia.com – Setelah terjadinya Pemkot Mojokerto kehilangan sejumlah dokumen atau arsip penting milik Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) serta Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) yang disimpan di depo gudang Arsip. Ternyata menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) pasalnya beberapa dokumen tersebut ada kaitannya dengan kegiatan dan kontrak kerja yang telah berlangsung selama beberapa tahun.

Sejumlah dua kali tim jurnalis mendatangi Lokasi gudang arsip yang terletak di jalan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto yakni pada hari Jum’at ( 21/7/2023) dan hari Senin, (24/7/2023).

Seperti pantauan dilapangan, gudang Arsip letaknya bersebelahan dengan Gedung Aset dan di belakang gedung DPRD Kota Mojokerto yang baru. Memasuki kawasan gudang ini, akan dihadapkan jalan paving blok selebar 6 meter yang menuju ke depo Arsip.

Dalam pantauan ketika itu, keadaan di halaman gudang terlihat banyak barang bekas seperti lemari, kursi, neon box, dan mebel lainnya berserakan.

“Ini milik bagian umum,” ungkap YF, salah satu pegawai yang mengaku Satpam Gedung Aset, Jumat (21/7/2023).

Terkait keamanan gudang, YF yang tinggal di sebelah gedung tersebut, menyampaikan bahwa Gedung Arsip tidak memiliki penjaga dan tidak dilengkapi dengan sistem pengawasan CCTV. Sebaliknya, gedung Aset memiliki sistem keamanan tersebut. YF tinggal di ruangan kecil berukuran 4 x 7 meter bersama istri dan kedua anaknya. Namun, ketika ditanya tentang kehilangan dokumen penting tersebut, dia mengaku tidak mengetahui apa-apa.

“Mohon maaf saya hanya menjaga gedung Aset, saya tidak paham,” ungkap YF, Jumat (21/7/2023).

Tim Jurnalis mendekati gedung berwarna kuning muda tersebut.
Terlihat ada dua gembok utuh tidak mengalami kerusakan. Rumput tebal setinggi 180 cm tumbuh lebat di kanan-kiri gedung. Sepintas, Gedung itu tidak terawat, banyak rerimbunan dan semak-semak di sebelah barat gedung.

Didepannya terdapat dua kursi hitam menjadi saksi bisu hilangnya dokumen dan rahasia negara tersebut.

Dengan adanya kejadian ini, kepala Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Abd Rachman Tuwo belum dapat dikonfirmasi mengenai masalah ini, dan selalu mengatakan masih sibuk. Upaya menghubungi melalui nomor handphone yang telah dihubungi tidak membuahkan hasil. Bahkan, saat tim jurnalis mencoba mendatangi ruangannya di Kantor Wali Kota Mojokerto, yang bersangkutan tidak ada di ruang kerjanya.(har)