Malang,sekilasmedia.com- Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur, usai melakukan kunjungan dari Jawa Tengah, untuk meresmikan sejumlah infrastruktur dan fasilitas publik.
Kali ini Jokowi menuju Kota Malang untuk meresmikan tiga tempat pembuangan akhir (TPA) secara bersamaan, yakni TPA Supit Urang di Kota Malang, TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo, dan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang.
Dalam kunker sekaligus peresmian tersebut, Jokowi didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Agus Subiyanto, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama para tamu undangan penting lainnya. Kamis (14/12).
Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA sampah Supit Urang yang ada wilayah Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang menjadi percontohan bagi tempat serupa di tanah air. Pasalnya, di TPA yang mampu menampung 505 ton sampah per hari ini berfungsi maksimal, produktivitasnya tinggi dalam menekan pencemaran dan mengolah sampah.
Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengembangkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur yang semula menggunakan sistem penimbunan sampah terbuka (open dumping) menjadi sistem sanitary landfill. TPA yang dioperasikan dengan sistem sanitary landfill akan meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan.
Pengembangan TPA Supit Urang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities (ERiC) in Malang Municipality.
Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa persoalan sampah merupakan permasalahan yang serius, kalau tidak ditangani dengan baik dan benar maka dapat menimbulkan masalah yang lain seperti masalah sosial, masalah kesehatan, masalah pencemaran lingkungan dan bisa juga menimbulkan bencana banjir.
“Volume sampah akan terus mengalami kenaikan, maka diperlukan tempat pemrosesan akhir yang baik dengan memiliki fasilitas dan pengolahan yang modern, serta sistem pengolahan manajemen yang baik,” jelas Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pengelolaan sampah juga tidak mudah untuk itu TPA modern bisa menjadi contoh bagi kota lain yang mengalami persoalan sampah.
“Saya tau pengolahan sampah itu tidak mudah, mengatur satu tempat saja itu sulit, apalagi jika satu Kota, satu Kabupaten, satu Provinsi atau dalam Satu Negara dan Sekarang sudah banyak modern TPA beroperasi dengan baik, ini bisa menjadi contoh pengelolaan sampah bagi kota-kota untuk daerah lain yang mengalami persoalan sampah,” ucap Presiden Jokowi.
Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Supit Urang dikerjakan sejak 27 Juli 2018 telah selesai 30 November 2020 dengan anggaran Rp 230 miliar dalam bentuk kontrak tahun jamak (multi years contract) 2018-2020. TPA ini memiliki kapasitas tampung 726.162 m3 untuk melayani sampah rumah tangga penduduk Kota Malang sebanyak 700.000 jiwa atau setara dengan 450 ton/hari.
Selain meresmikan TPA Supit Urang, Kepala Negara pun juga mengunjungi SMK di Kota Malang untuk mengecek kegiatan pembelajaran dan infrastruktur sekolah. Selain itu, Presiden juga membagikan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino di Kantor Pos Malang serta bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat di Gudang Bulog Gadang. (BAS)