Palembang, Sekilasmedia.com-Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni melakukan kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Upaya Khusus (Upsus) Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024 di Desa Sumber Hidup Kecamatan Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin, Jumat (1/3/2024).
Dalam tinjauannya ke daerah itu Mentan bersama Pj Gubernur melihat dari dekat aktivitas tabur benih padi yang dilakukan petani di lahan sawah seluas 22 ribu hektar. Selain itu
juga bantuan benih kepada petani untuk tanam tiga bulan pertama tahun 2024.
Dalam sambutannya Pj Gubernur A. Fatoni mengucapkan terim kasih kepada Mentan yang telah menjadikan Sumsel sebagai lokasi program kegiatan nasional. Dimana Sumsel mendapatkan lebih kurang 100.000 hektar perluasan lahan di semester pertama dan perluasan di semester ke 2 juga 100.000 hektar.
“Kami siap untuk mensukseskan program itu. Kami juga akan optimalkan penggarapan lahan yang dikembangkan di Sumsel ini,’ ujar Fatoni.
Fatoni menyebut produksi padi Sumsel mengalami peningkatan yaitu produksi padi pada 2023 yaitu sebesar 2.832,77 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami Peningkatan sebanyak 57,70 ribu ton GKG atau 2,08% dibandingkan Produksi padi di 2022 yang sebesar 2.775,07 ton GKG. A
“Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1.626,74 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 33,14 ribu ton atau 2,08% dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 1.593,60 ton,” katanya.
Dia meyakini dengan perhatian yang telah diberikan Mentan melalui program Upsus Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024, kedepannya daerah ini akan menjadi lumbung padi karena mempunyai produksi padi terbesar di Indonesia.
“Kami mohon berkenan Bapak menteri memberikan arahan kepada kami menambah semangat bagi kami dan juga sekaligus menambah perjuangan kami untuk terus sukses di bidang pertanian,’ harapnya.
Sementara itu Mentan RI Andi Amran Sulaiman menegaskan, untuk Kabupaten Banyuasin dialokasikar , areal kurane lebih 100.000 hektar
areal kurang lebih 100.000 hektar yang akan dijadikan sebagai lokasi pertanian modern dengan menggunakan mekanisasi mulai tanam, panen menggunakan alat pertanian dan ini nanti jadi percontohan di Asia Tenggara bila perlu Asia.
“Kita akan jadikan pertanian modern. Apa itu pertanian modern yaitu yang mampu menghasilkan panen menjadi 10 ton per hektar. Kemudian biayanya turun 60% minimal 50% karena menggunakan mekanisasi modern, ucap Mentan.
Di Kesempatan itu juga Mentan mengungkapkan Pemerintah akan menambah kuota pupuk menjadi 9,5 juta ton dari anggaran 2024. Penambahan kuota pupuk tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani yang selama ini kerap terkendala karena permasalahan pupuk.
( ril L)