Mojokerto,Sekilasmedia.com-Di Dusun Kemiri, Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, usaha pembuatan bedug milik Budi Cahyono (39) terus berkembang sejak berdiri pada tahun 2009. Dikenal dengan nama Bedug Langgeng, usaha ini telah menghasilkan bedug berkualitas tinggi yang dipesan oleh pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia.
Lokasi bengkel kerajinan ini berada di simpang tiga Kedungsari, yang menjadi perbatasan antara Mojokerto dan Ploso, Jombang. Dengan pengalaman bertahun-tahun, Budi mampu memproduksi bedug dengan kualitas suara yang baik dan memiliki daya tahan yang tinggi yang difaktori dalam proses kerajinannya budi menggunakan bahan baku pilihan dan ter baik.
Dalam proses pembuatan, tempat kerajinan bedhug langgeng menggunakan dua jenis kayu digunakan dalam pembuatannya, yakni kayu mahoni atau nangka untuk rangka dan kayu jati sebagai papan utama. Sementara itu, sementara itu untuk bagian membran bedug dibuat dari kulit sapi betina. Menggunakan kulit sapi betina bukan sebagai pilihan yang asal atau sekedar pakai, budi memilih kulit sapi betina karena teksturnya lebih kuat dan tidak mudah sobek, berbeda dengan kulit sapi jantan yang meskipun lebih tebal, tetapi daya tahannya kurang baik.
“Kalau pakai kulit sapi betina, kualitas bedug akan jauh lebih awet dan tahan lama. Karena kulit dari sapi itu sendiri sifat kulitnya lebih fleksibel, tapi tetap kuat. Kalau sapi jantan memang tebal, tapi lebih rentan terhadap perubahan cuaca dan cepat rusak,” ungkap Budi.
Selain pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses produksi juga dilakukan dengan sangat teliti. Sebelum digunakan kulit sapi harus dipastikan berasal dari hewan yang sehat, ditandai dengan bau amis yang normal. Pembuatan satu unit bedug membutuhkan waktu sekitar dua minggu tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan pengerjaan.
Ukuran bedug yang diproduksi beragam, mulai dari diameter 40 cm hingga 2 meter. Untuk bedug dengan diameter lebih dari 60 cm, satu sisinya bisa membutuhkan satu ekor kulit sapi utuh. Agar suara bedug yang dihasilkan optimal, Budi menggunakan perhitungan khusus dalam menentukan panjang dan diameternya. Hasilnya, suara yang dihasilkan terdengar dalam dan bergema, tetapi tidak menusuk telinga, baik saat dipukul dari jarak dekat maupun jauh.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, permintaan bedug mengalami peningkatan signifikan. Jika pada hari-hari biasa Bedug Langgeng hanya memproduksi sekitar 4 hingga 5 unit per bulan, saat Ramadan jumlah pesanan bisa meningkat hingga 10 sampai 12 unit per bulan.
“Untuk pesanan mungkin membludak itu ketika masuk bulan” besar seperti idulfitri dan iduladha atau memeasuki bulan ramadhan seperti ini,” ungkap budi.
Pesanan datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Surabaya, Lamongan, Jombang, Banjarnegara, Gresik, Lampung, dan beberapa kota lainnya. Bedug produksi Budi banyak diminati oleh masjid-masjid besar, pesantren, dan instansi keagamaan yang ingin memiliki bedug berkualitas tinggi untuk menunjang kegiatan ibadah.
“Untuk pesanan dan pengiriman kita seluruh indones, makanya kami menggunakan tegline atau slogan paling laris di seluruh indonesia, ini aja saya lagi mengerjakan pesanan dari luar jawa,” jelas budi.
Harga bedug bervariasi tergantung pada ukuran, jenis kayu, serta ukiran yang diaplikasikan. Untuk ukuran terkecil harga bedug dibanderol sekitar Rp 7 juta, sementara bedug berukuran besar dengan ukiran khusus bisa mencapai Rp 85 juta per unit.
“Untuk membandrol harga dari kami bisa dilihat dari 2 unsur, dimana faktor utama penentuan harga yaitu dari segi ukuran dan juga dari segi bahan baku, semakin yinggi keingan 2 unsur itu maka harganya pun semakin besar,” ungkap budi.
Pada bulan biasa, omzet yang diperoleh Budi berkisar antara Rp 80 hingga 150 juta per bulan. Namun, menjelang dan selama Ramadan pendapatannya bisa melonjak drastis hingga menyentuh angka Rp 300 juta.
Selain menjual bedug, Budi juga memproduksi pemukul bedug yang dibuat dari bahan kayu khusus agar tidak merusak permukaan kulit bedug saat digunakan. Jika dirawat dengan baik bedug buatannya bisa bertahan hingga 25 sampai 30 tahun.
Untuk pemesanan, pelanggan bisa datang langsung ke workshop Bedug Langgeng di Mojokerto atau memesan melalui media sosial seperti Facebook dan WhatsApp. Kemudahan ini membuat usahanya semakin dikenal luas dan terus berkembang dari tahun ke tahun.
Dengan ketekunan dan inovasi yang dilakukan, Bedug Langgeng terus menjadi pilihan utama bagi banyak pelanggan yang mencari bedug berkualitas tinggi. Budi berharap ke depannya usahanya bisa semakin berkembang dan menjangkau lebih banyak pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
Penulis : Yusri
Editor: kaylla