Pamekasan, Sekilasmedia.com – Pekerjaan proyek pengaspalan jalan di Kelurahan Baru Rambat Kota dan Kelurahan Patemmon Kecamatan Kota Pamekasan Kabupaten Pamekasan jadi pembicaraan masyarakat sekitar dan mendapat sorotan dari Ormas Pagar Jati.
Banyak masyarakat yang menyesalkan pekerjaannya yang terkesan asal-asalan dan tidak dipikirkan terlebih dahulu, hal ini terlihat dari pemasangan batu dengan aspal yang sangat tipis dan tidak adanya saluran air.
Proyek pengaspalan jalan ini diperparah dengan tidak adanya papan pengumuman tentang nama proyek, besar anggaran dan pihak pelaksana proyek.
Moh. Hasbullah, Ormas Pagar Jati menyoroti proyek tersebut dan Menganggap proyek ini adalah proyek siluman, dimana pembangunan proyek pengaspalan jalan yang terletak di Kelurahan Baru Rambat Kota dan Bersebelahan dengan Kelurahan Patemmon ini tidak terpasang papan nama informasi proyek saat melaksanakan kegiatan pekerjaan
“proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitor besar anggaran dan sumber anggaran ” Kata Hasbul kepada media Sabtu, (26/10/19)
Hasbul juga juga mengaku, sangat kecewa melihat realisasi pekerjaan proyek jalan tersebut.
“Pekerjaan proyek sangat tidak wajar sehingga mengecewakan masyarakat. Sebab terkesan dikerjakan asal jadi, dari bahan aspal pun sudah terlihat sangat tipis,” ujar Hasbul dengan nada kesal.
Menurut dia, buruknya kualitas pekerjaan proyek tersebut disebabkan karena material batu yang di pakai tidak di lapisi aspal secara menyeluruh hanya sebagian kecil saja yang ada aspalnya dan juga disebabkan karena tidak adanya saluran air sehingga saat musim hujan Jalan mudah hancur saat dilintasi kendaraan.
Dia juga menambahkan pihak kontraktor atau rekanan harusnya bisa transparan dalam pengerjaan proyek.
“Seharusnya pihak pemborong atau pihak kontraktor harus memberikan surat pemberitahuan kepada pihak pemerintah desa/kelurahan sehingga masyarakat tidak bertanya tanya ini proyek apa, apalagi tidak ada papan nama proyek, ini kan seperti sengaja ditutupi”. Jelasnya
Sala seorang warga yang berada di lokasi memberikan masukan agar lebih dipikirkan lagi terkait masalah saluran air agar awet Karna saat hujan jalan ini selalu digenangi air.
“Belum tiga bulan sudah hancur, jadi kalau bisa di pikirkan lagi masalah saluran air ini, karena masyarakat kan inginnya awet, karena tiap hari saya lewat sini mas.” Jelas warga Patemon gang 1 RT. 03 yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan pihak kontraktor maupun pengawas tidak bisa dihubungi.(Bejo)