Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Kisah nyata kesedihan warga penerima bantuan bedah rumah BAPPEDA Mojokerto tahun 2015 tidak pernah ada hentinya. Kali ini pengakuan Ibu Ifah (47) warga asal Kweden kembar Kec Mojoanyar Kab Mojokerto kepada wartawan kemarin .
Wanita separuh baya yang sehari-harinya bekerja serabutan ini adalah penerima bantuan bedah rumah dari BAPPEDA Mojokerto tahun 2015 berupa uang tunai sebesar Rp 7,5 juta. Tetapi dalam pengakuan ibu Ifah, dirinya hanya menerima uang tunai Rp 5 juta dari salah satu kepala desa di kawasan kecamatan Mojoanyar Mojokerto.
“Saestu, kulo nampi arto 5 juta. Mboten kurang mboten luwih. Saksinipun wonten anak kulo ingkang namine Ika, “ tutur ibu Ifah dengan polos, Sabtu (28/7/2018) dikediaman sederhananya.
Ibu Ifah juga menjelaskan bahwa dirinya juga tidak pernah tahu bahwa sejatinya bantuan yang berhak beliau terima dari pemerintah sebesar Rp 7,5 juta. Dirinya juga mengakui kalau mempunyai buku rekening Bank Jatim untuk mencairkan bantuan tersebut akan tetapi sejak tahun 2015 dan sampai sekarang masih disimpan pihak desa.
“Kulo mboten semerap menawi hak kulo 7,5 juta. Kulo namung nampi 5 juta. Kulo cerito sak mestine mawon. Mosok nampi 5 juta kulo matur 7,5 juta,“ jelas ibu Ifah.
Terkait selisih uang bantuan sebesar 2,5 juta, Kepala Desa tempat ibu Ifah saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa semua bantuan waktu itu telah berjalan dengan baik tidak ada kendala.
“Uang bantuan bedah rumah BAPPEDA Mojokerto tahun 2015 telah kita salurkan kepada warga dengan baik. Kalau memang ada selisih itu saya tidak pernah tahu, “ tegas kepala desa setempat.
Senada juga disampaikan Ika, putri kandung ibu Ifah saat dikonfirmasi menerangkan bahwa ibunya memang benar menerima bantuan bedah rumah berupa uang Rp 5 juta.
“Saya tahu sendiri bahwa ibu hanya menerima uang bantuan sebesar Rp 5 juta dari kepala desa. Tidak mungkin kalau bantuan tersebut sebesar Rp 7,5 juta, “ jelas Ika dengan tegas.
Terkait kebenaran fakta ini, Kami masih menunggu keterangan resmi Drs. Hariyono, MSi. Kepala BAPPEDA Mojokerto. Namun hingga berita ini diterbitkan hariono belum bisa ditemui. (wo)