SIDOARJO, Sekilasmedia.com – Ekonomi Kerakyatan berbasis UMKM bukanlah hal baru bagi Kelana Aprilianto NU Cabup Bupati Sidoarjo 2020 (Mas Kelana) yang berpasangan Cawabup Dwi Astutik (Bunda Astutik), hingga tak mengherankan dari sejak jauh sebelum resmi menjadi Cabup Sidoarjo, Kelana Aprilianto telah terlibat soal pengembangan Ekonomi Kerakyatan UMKM.
Bahkan dari sembilan program unggulan Kelana Aprilianto (untuk menuju Sidoarjo Makmur Sosial, Makmur Ekonomi dan Makmur Infrastuktur, red.), soal penguatan UMKM (dan mendorong tumbuh kembang wirausaha baru termasuk untuk Pemuda Milenial, Emak-Emak, hingga ke desa-desa, red.) menjadi salah satu program utama Kelana Aprilianto Cabup Sidoarjo Nomor Urut 3 yang diusung PDIP dan PAN serta didukung Hanura – PKPI – Perindo – PBB – Berkarya – Gelora itu.
Sehingga tak mengherankan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik akan memberikan prioritas untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo, agar bisa berkembang lebih baik lagi. Penegasan ulang komitmen Kelana Aprilianto – Dwi Astutik itu diungkapkan lagi oleh Mas Kelana saat Debat Pertama Cabup dan Cawabup Sidoarjo, kemarin malam (03/11/2020 di Studio JTV, Surabaya.
Diungkapkan oleh paslon Cabup Kelana Aprilianto dan Cawabupnya, bahwa potensi ekonomi luar biasa di Kabupaten Sidoarjo juga ada pada ‘para’ UMKM. Dengan lebih dari 200 ribu UMKM, merupakan kontribusi besar untuk perekonomian Kabupaten Sidoarjo. Sehingga wajar bila sektor UMKM merupakan salah satu prioritas penting unggulan Kabupaten Sidoarjo, di samping sektor Industri dan perdagangan.
Sedangkan Calon Wakil Bupati Dwi Astutik satu-satunya perempuan (wanita) dalam kontestasi Pilbup Sidoarjo 2020, mengingatkan bahwa pelaku UMKM kebanyakan adalah perempuan atau emak-emak. Ini berarti mengembangkan UMKM, bisa sejalan dengan program pemberdayaan perempuan.
Tak mengherankan pula paslon Kelana dan Astutik akan membantu agar UMKM memiliki akses, untuk permodalan dan sekaligus pemasaran. Dua hal vital yang selama ini menjadi kendala utama yang dihadapi para pelaku UMKM. Selain itu, juga penting mendorong pengembangan sumber daya manusia para pelaku UMKM sehingga bisa menghasilkan produk yang berkualitas serta mampu memasarkannya produknya dengan baik.
Sekadar catatan, ada 9 program unggulan Kelana-Dwi Astutik yang memihak kepada masyarakat. Sembilan program untuk menuju tiga sasaran utama untuk Sidoarjo yaitu Makmur Ekonomi, Makmur Sosial dan Makmur Infrastruktur. Adapun sembilan program tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, stop covid-19 dan percepatan pemulihan ekonomi akibat covid-19. Kedua, melindungi warga miskin dan anak terlantar melalui bantuan langsung tunai, BPJS Kesehatan gratis, gratis belajar 12 tahun, serta menyediakan mata pencaharian yang layak dan berkelanjutan. Ketiga, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui penyediaan layanan kesehatan sampai tingkat desa, dan ambulan gratis untuk setiap desa dan peningkatan peran posyandu untuk balita dan manula.
Kemudian, keempat, perbaikan kualitas pendidikan melalui peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, ustadz dan guru TK/PAUD. Kelima, pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak dan manula. Keenam, mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan kesetaraan gender.
Lalu, ketujuh, menyediakan lapangan kerja yang ayak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sidoarjo. Kedelapan, penguatan UMKM dan mendorong tumbuh kembangnya wirausaha baru. Kesembilan, membangun Sidoarjo menjadi daerah layak huni dan layak usaha. (Siswahyu).