Mojokerto. Sekilasmedia. Com-Sudah dipastikan bahwa peserta Pilgub Jatim 2018 ada 2 pasangan calon ( Paslon ). Masing-masing adalah paslon Cagub-Cawagub Khofifah-Emil Dardak dan paslon Cagub-Cawagub Gus Ipul-Puti Guntur Sukarno. Mereka sudah mendaftarkan diri ikut dalam Pilgub Jatim 2018 ke KPU Jatim pada hari terakhir masa pendaftaran (8-10 Januari 2018), Rabu, 10 Januari 2018. Khofifah-Emil mendahului daftar siang hari sekitar jam 11.30 Wib, sedang Ipul-Puti menyusul pada malam hari jam 19.00 Wib.
Khofifah sudah dua kali kalah dalam pilgub Jatim 2008 dan 2013 dengan Ipul, walau Ipul hanya sebagai Wagub. Ketika itu Ipul berpasangan dengan Pak De Karwo sebagai Gubernur. Kali ini banyak yang memprediksi bahwa Khofifah akan menang. Pendekatannya “ Sakno “ ( kasihan ), sak iki nyalon maneh ping telu berarti dimenangno ae ( sekarang nyalon nuntuk ketiga kalinya berarti dimenangkan saja ). Ringkasnya Wis wayahe maksudnya sudah waktunya menang.
Pilgub Jatim tahun 2013, pasangan Cagub-Cawagub Pakde Karwo-Gus Ipul menang di 27 Kab/ko dari 38 Kab/Ko se-Jatim. Khofifah-Herman hanya menang di 11 Kab/Ko. Khofifah menang di Kab.Gresik, Kab.Sidoarjo, Kab.Mojokerto, Kab.Tuban, Kab.Lamongan, Kab.Probolinggo, Kab.Jember, Kab. Banyuwangi, Kab.Sumenep, Kab.Pamekasan dan Kab.Blitar.
Pada Pilgub Jatim 2018 ini ada fakta yang menarik. Gus Ipul pisah dengan pakde Karwo. Pakde Karwo sang Gubernur Jatim sama sekali tak akan mendukun Gus Ipul. Partai Demokrat mengusung Khofifah sebagai Cagub. Pakde Karwo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat pasti dan pasti mati-amatian alias all out mendukung dan memenangkan Khofifah. Malu donk kalau jago Demokrat kalah.
Kalau kemenangan Pilgub Jatim 2013 dibagi rata. Pakde Karwo 14 Kab/Ko dan Gus Ipul 13 Kab/Ko. Artinya Khofifah-Emil akan menang di 11 Kab/Ko ditambah 14 Kab/Ko dari pakde Karwo sehingga total Khofifah-Emil menang di 25 Kab/Ko. Gus Ipul-Puti hanya menang di 15 Kab/Ko sehingga kalah. Prediksinya, Pemenang Pilgub Jatim 2018 adalah paslon Khofifah-Emil Dardak.
Belum lagi Khofifah jika dibandingkan dengan Gus Ipul, punya kelebihan walau sama-sama kader NU. Karena Bu Khofifah masi menjabat sebagai Ketum Muslimat NU yang sudah diyakini mendapat energy super kuat dari Muslimat Ibunya NU.
Juga dari sisi wakil gubernurnya. Gus Ipul dapat Cawagub di last minute hari terakhir masa pendaftaran. Ibarat club sepak bola mau bertanding belum latihan bareng, belum melakukan penyesuain dan gak chemistry tentu club akan kalah, karena akan terjadi banyak kesalahan alias miss dalam permainan. Pasangannya sendiri Puti bukan orang Jawa Timur, banyak warga Jawa Timur gak mengenalnya. Belum dikenal dikancah Nasional. Belum menasional. Jam terbang rendah belum mumpuni atau dengan kata lain bukan Tokoh Nasional. Mengandalkan sebagai cucu Bung Karno, dengan harapan Kebesaran Bung Karno dan Jasa Besar Bung Karno sebagai Pendiri Bangsa Indonesia dapat mendongkrak popularitas dan elektabilitas paslon minim hasilnya. Dapat dibilang Puti “kartu mati” bagi gus Ipul.
Berbeda dengan paslon Khofifah-Emil yang sudah bersanding lama dan sudah terbukti tahan terhadap hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan. Jadi bisa diprediksi paslon Khofifah-Emil dalam pilgub Jatim 2018 tampil sebagai pemenangnya. (rodji).