LUMAJANG,Sekilasmedia.com-Sangat Mariah Grebek suro yang Dilaksanakan Di desa tempursari kecamatan tempursari, kab. Lumajang, di sepanjang Jalan Nampak bermacam-macam aneka Hiburan yang Di persembah kan oleh seluruh masarakat Setempat yaitu hiburan reog, drumband, tarian tarian adat, tarian tayub, dan juga hiburan lainnya yang digelar pada hari rabu,(19/8/2018.)
“Kegiatan grebek suro terlaksana nampak sangat Mariah dengan Adanya segenap hiburan yang tersaji sehingga semua masarakat berduyun-duyun ikut turun ketepi jalan Untuk melihat hiburan tersebut,
dalam acara juga dihadiri oleh Pak Bayu ruswantoro S.STP sebagai camat setempat, pak hambali dari
koramil 0821/18, Serta dari pihak Kepolisian juga turut menghadiri acara tersebut.
“Sambutan kepala Desa Bambang Adi Sungkowo
Berharap agar kegiatannya berjalan lancar dan sukses
Untuk acara di malam hari di adakan wayang kulit di kantor Desa imbuh nya.
Menurut pak hambali ndan ramil 0821/18, beserta pak Camat setempat wahyu ruswantoro S.STP. menyampaikan dengan adanya ruwatan Desa itu kita acungi jempol, karena adanya ruwatan Desa ini akan
Menjadikan kerukunan bagi masarakat juga tetap menjunjung tinggi adanya tatacara adat istiadat dari leluhur kita Tambahnya.”
“Berdirinya desa tempursari Menurut sesepuh masarakat setempat menjelaskan, kali rawan yang dikenal alas paling gawat keliwat – liwat, atau hutan yang sangat angker itu berawal dari kegigihan pak sariyon dan pak jimin menebas hutan sehingga kini sampai jadi pedesaan,
“Almarhum mbah sariyon yang Berasal dari ponorogo, Dan almarhum mbah jimin berasal dari kota dampit sumber kembar, Sebagai orang pertama yang mengawali atau merintis hutan Rimba yang bernamakan kali Rawan sampai menjadi pedesaan yang disebut tempursari ini,
“Karang pedasaan atau Desa tempursari sendiri Diresmikan pada tahun 1932, dengan pimpinan kepala
Desa yang bernamakan suro dipromo, juga diharapkan para generasi muda kuhususnya tempursari untuk tidak meninggalkan adat istiadat dari leluhur kita yang telah Bersusah payah merintis hutan sehingga menjadi Karang pedesaan yang ramai seperti sekarang.
Pungkasnya.”(Shelor).