
LUMAJANG, Sekilasmedia.com – Lumajang Adalah salah satu Kota yang ada di daerah Provinsi Jawa Timur. Kota yang di kenal dengan julukan kota pisang ini menyimpan beragam kekayaan, mulai dari Seni Budaya sampai Wisata alamnya. Terutama daerah Kecamatan Pronojiwo, yang sudah tidak asing lagi dimata Dunia karena keindahan Wisatanya yaitu, Air Terjun Tumpak Sewu yang sering dijuluki Niagaranya Indonesia. Kamis, (17/10/2019).
Selain itu, Pronojiwo juga memiliki Seni Budaya cukup menarik dan unik, yaitu Barong Rampak dan Barong Cokot yang di dalamnya terdapat 17 Ukel yang pakem dan tak boleh dirubah, karena Seni barong warisan leluhur yang harus dijaga. Namun sayang budaya tersebut sepertinya belum tersentuh oleh pihak Pemerintah, dan saat ini Pemuda pecinta seni sedang berupaya mempertahankan Seni Barong yang sudah hampir punah dari Pronojiwo Lumajang.
Dan saat ini, pemuda peduli dan pecinta Seni Budaya, Komunitas Motret Pronojiwo (Kompor), dan para anggota pemain seni Barong (Rangkul Dulur) Pada, hari Minggu 13 Oktober 2019 melaksanakan kegiatan “Hunting Foto Bareng” tepatnya dilereng Gunung Semeru Pronojiwo Lumajang, agar Pariwisata dan Seni Budaya Barong tetap hidup dan berkembang di Pronojiwo.
Menurut mbak Tien, sosok wanita pecinta Seni dan Wisata yang selalu mendampingi dan mensupport di setiap kegiatan yang di lakukan pemuda Pronojiwo mengatakan,
“Salah satu cara untuk mempertahankan kekayaan alam seperti tempat Pariwisata dan seni budaya yang ada di Pronojiwo
“Kami bersama rekan-rekan terus berupaya mempertahankan Seni Budaya dan Wisata di Pronojiwo agar tetap hidup dan lebih dikenal dengan cara melakukan “Hunting Foto Bareng” dan mengorbitkan hasilnya melalui Media Sosial, Facebook, Whatsapp dan berita media Online dan cetak. sehingga potensi Seni Budaya dan Wisata di Pronojiwo tetap berkembang”
“Seni Barong cokot di Pronojiwo mulai dari jaman Kerajaan berkembang pesat, namun sayang pembuat dangdut pemain Barong Cokot ini sudah sangat jarang, bahkan hampir punah. tapi di Pronojiwo masih ada pembuat dan pemain barong cokot ini, kita harapkan seni ini akan terus hidup dan lebih dikenal Masyarakat. karena Seni ini merupakan Budaya warisan leluhur yang harus kita jaga,” terangnya
“Mengapa Seni tersebut dinamai Barong cokot, karena cara memainkan barong ini dicokot (gigit), Barong cokot ini adalah simbol dari sifat manusia, yang artinya dalam diri manusia terdapat sifat buruk yang digambarkan pada rupa Barong, dan kanapa semakin jelek bentuk Barong semakin menarik? Karena sifat manusia terkadang ada yang lebih buruk, sampai tega memfitnah, iri, dengki, bahkan juga bisa membunuh, dan lain sebagainya,” Pungkasnya. Sosok wanita yang sangat dikenal di Masyarakat dengan posisinya sebagai Admind di group facebook (IWP) Info Warga Pronojiwo.(Shelor)