Daerah  

Tingkatkan Pengelolaan Sampah, Pemkot Mojokerto Lakukan Kerjasama Dengan Konsorsium Perusahaan Jepang

Prosesi penandatanganan kerjasama Pemerintah kota Mojokerto dengan Rekosistem (PT Khazanah Hijau Indonesia)

Mojokerto,Sekilasmedia.com-Dalam rangka menyambut hari Bumi, Rekosistem (PT Khazanah Hijau Indonesia) resmi melakukan penandatangan kerjasama strategis pengelolaan beberapa TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) dengan Pemerintah Kota dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto bersama Konsorsium Perusahaan Jepang di Indonesia dibawah naungan Japan Clean Ocean Material Alliance (CLOMA) yang terdiri dari, Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Unicharm dan Yakult, serta didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). berlangsung di gedung Pendopo Sabha Krida Tama Pendopo Pada, 22 April 2024.

Pengelolaan sampah bakal dilakukan di TPST Magersari yang berukuran 1940 m2 dengan kapasitas mencapai lebih dari
1.800 ton setiap tahunnya yang memiliki target tingkat daur ulang anorganik (recycling rate) sebesar
30%.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian
Lingkungan Hidup pada tahun 2022, Provinsi Jawa Timur menduduki posisi peringkat kedua di Indonesia sebagai penghasil sampah terbesar dengan total produksi sampah mencapai 5 juta ton sampah.

Untuk diketahui, Kota Mojokerto sendiri menghasilkan sampah sebesar 82 ton per hari dan pada tahun 2022, Kecamatan Magersari menjadi penyumbang sampah terbesar di Kota Mojokerto. Hal ini
menunjukkan perlunya langkah konkret dalam mengelola sampah di tingkat lokal. Dalam
menanggapi tantangan ini, Rekosistem akan mengelola TPST Magersari, salah satu fasilitas milik
Pemerintah Kota Mojokerto.

Rekosistem akan menerima sampah yang dikumpulkan dari kawasan
kota, lalu dilakukan pemilahan, pendataan dan pemulihan material dengan pendekatan ekonomi
sirkular demi peningkatan angka daur ulang di kota Mojokerto.

Pada tahun pertama, TPST Magersari akan fokus menangani klien yang sudah terkumpul saat ini serta meningkatkan dari segi metodologi agar beroperasi sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan
selanjutnya, kapasitasnya akan diperluas secara organik.

“Berbicara mengenai persoalan pengelohan sampah memang begitu kompleks. Hal ini utamanya
tidak terlepas dari fakta bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat. Penandatangan kerjasama strategis antara Lembaga Pemerintah, sektor swasta dan Rekosistem adalah langkah besar dalam perjalanan kami menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di Kota Mojokerto.

Melalui TPST Magersari, kami berharap dapat mencapai tingkat daur ulang yang lebih
tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi kota kami”
ucap Mohammad Ali Kuncoro, Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto.

Selain berupaya meningkatkan tingkat daur ulang anorganik, kerjasama ini juga bertujuan untuk
mengajak lebih banyak masyarakat Mojokerto untuk berkontribusi dan bersama mengurangi emisi
karbon sehingga menciptakan gaya hidup baru yang berbasis prinsip berkelanjutan serta kesadaran
akan tanggung jawab setiap individu atas produk pasca konsumsinya sekaligus meningkatkan laju
daur ulang kota untuk mengurangi volume sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari.

Kerjasama dengan Rekosistem dan Konsorsium Perusahaan Jepang membuka peluang baru bagi kami untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, serta memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ekonomi sirkular dan
pemilahan sampah. Kami percaya bahwa melalui langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Amin Wachid,
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto.

Clean Ocean Material Alliance (CLOMA) yang terdiri dari perusahaan-perusahaan ternama seperti Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Yakult, Unicharm, dan JICA turut berkolaborasi dalam upaya penanganan masalah pengelolaan sampah di Kota Mojokerto. Konsorsium Perusahaan Jepang ini tidak hanya memberikan dukungan secara finansial, TPST Magersari juga mendapat akses dalam mengadopsi pendekatan yang dilakukan para konsorsium perusahaan jepang ini yang telah terbukti sukses dalam mengatasi tantangan serupa dalam pengelolaan sampah di Jepang.

Tempat Pembuangan Sampah di Kota Mojokerto dinilai belum optimal beroperasi sehingga TPST
Magersari ini menjadi salah satu upaya strategis untuk mengurangi timbulan sampah yang berakhir
di TPA.

“Melalui campur tangan Rekosistem berbasis digital, teknologi digital akan diimplementasikan
di TPST Magersari untuk mengumpulkan, meningkatkan daur ulang, melaporkan data yang
komprehensif, serta melakukan pemantauan secara real-time. TPST ini akan dilengkapi sensor IoT
dan integrasi Machine Learning untuk meningkatkan analisis dan optimalisasi sistem,” jelas Joshua
Valentino, Co-Founder dan Chief Operating Officer Rekosistem.

Ernest Layman, Co-Founder dan Chief Executive Officer Rekosistem, menyambut secara positif
kerjasama pengelolaan sampah di Kota Mojokerto,

“Kolaborasi yang dilakukan antara Lembaga Pemerintah dan sektor swasta menjadi wujud kesadaran kolektif dalam mendorong perencanaan dan penerapan tata kelola manajemen sampah yang lebih ideal melalui pendekatan ekonomi sirkular dan
waste-to-energy.

Kami sangat senang menjadi bagian dari kerjasama ini untuk mengelola sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari. Ke depannya, Rekosistem berharap dapat mengelola seluruh TPS di Kota Mojokerto dan mewujudkan ekosistem berkelanjutan,” ungkapnya.

Pada acara penandatangan kerjasama strategis ini, turut hadir Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto,
Konsulat Jenderal dari Kedutaan Besar Jepang, Pemerintahan Kota Mojokerto, Dinas Lingkungan
Hidup, Perwakilan Konsorsium Perusahaan Jepang, serta rekan-rekan media cetak maupun daring.
Rekosistem berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dan pemulihan material
demi menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Kolaborasi antara Rekosistem, Lembaga
Pemerintahan dan Sektor Swasta menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara ketiga sektor menjadi
kunci utama dalam mencapai target Net Zero Emissions Indonesia melalui pengurangan emisi karbon
dengan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkula.

Tentang Rekosistem
Rekosistem adalah perusahaan rintisan yang berbasis di Jakarta, Indonesia, yang beroperasi di bidang climate-tech. Perusahaan ini menyediakan implementasi ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah (yaitu pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan pemrosesan) dengan memanfaatkan
sistem operasi pengelolaan limbah milik Rekosistem untuk mengubah limbah menjadi bahan baku
daur ulang dan energi baru terbarukan. Sejak diluncurkan pada 21 Februari 2021, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Rekosistem telah meluncurkan beberapa produk digital (Rekosistem mobile app, web app, Internet-of-Things, dan Machine Learning) yang memungkinkan konsumen, bisnis, pekerja sampah, dan mitra bisnis untuk mengolah limbah menjadi bahan dan sumber daya yang berharga. Dengan empat produk utamanya yaitu Reko Pick-up (dan Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab dan Bebas Sampah), Reko Hub (Fasilitas Pemulihan Material), Reko
Drop-In, dan Reko Waste Station, misi utama Rekosistem adalah untuk berkontribusi pada
pertumbuhan tingkat daur ulang sampah sekaligus mendorong terciptanya kebiasaan.(*)