Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
Budaya  

Menjaga Warisan Budaya, Pengerajin Terakota Terus Berproduksi Diambang Kepunahan di Mojokerto

Diambang kepunahan ari warga desa trowulan yang masih eksis dalam produksi kerajinan teracota. ( Foto: Yusril)

Mojokerto,Sekilasmedia.com-Kecamatan Trowulan memang dikenal sebagai sentral dari kerajinan, mulai dari kerajinan cor kuningan, kerajinan pahatan batu, kerajinan pande besi serta kerajinan batik yang terkenal atas motif khas mojopahit.

Akan tetapi dibalik semua dari kerajinan dikawasan trowulan tersebut terdapat salah satu kerajinan yang hampir punah dimasa sekarang. di faktori dari para pengerajin nya yang sudah beralih profesi pekerjaan hingga membuat kerajinan ini hampir hanya ada beberapa saja dikawasan trowulan.

Teracota adalah sebuah kerajinan berbahan dasar tanah liat yang dicetak ataupun diukir secara manual yang berupa bentuk candi dan patung. Serta proses yang dibutuhkan dalam pengerjaannya tergolong sangat lama membuat kerajinan ini sudah hampir punah di daerah trowulan. Salah satu pengerajin teracota yang masih bertahan adalah Ari warga Jl. Raden Wijaya No.1, RT.04/RW.02, Trowulan, Kec. Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61362 masih mempertahankan bisnis ini dari puluhan tahun yang lalu dimana prosesnya yang masih menggunakan tehnik manual ukir.

Ari menjelaskan bisnis teracota ini sudah ia geluti sejak diturunkan kan oleh sang kakek sejak tahun 90an. Dan sudah masuk generasi 3 saat ini.

“Bisnis ini sudah turun menurun dari kakek saya, kakek saya memulai kerajian pada tahun 90an trus diturunkan ke ayah saya dan sampai saat ini akhirnya saya yang meneruskan,” terang ari.

Proses dalam pembuatan dari teracota dibutuhkan waktu yang lama, dimulai dari proses bahan baku tanah liat yang diendapkan dengan air, kemudian tanah itu disaring hingga mendapatkan tekstur tanah liat yang halus dan didiamkan sampai airnya berkurang kemudian tanah liat itu dibentuk sesuai dengan keinginan pesanan.

BACA JUGA :  Maha Vihara Majapahit Jadi Pesona Budaya, Religi, dan Jejak Sejarah Kerajaan Majapahit di Mojokerto

“Untuk proses ini kurang lebih bisa 3 sampai 4 hari baru bisa mengahasilkan kualitas tanah yang sesuai untuk dibuat kerajinan karena kalau tidak seperti ini nantinya hasilnya akan mudah pecah dan retak,” terang ari.

Bukan hanya proses itu saja proses yang lama juga terdapat pada saat penjemuran kerajinan karena proses ini lah yang hanya bisa mengandalkan kondisi dari cuaca, semakin panas dan terik matahari maka semakin cepat untuk pengeringan.

“Pengeringan ini lah yang menjadi penentu berapa lamanya produk ini akan jadi karena kita mengandalkan panasnya matahari kalau musim hujan kyak gini kita sekali produksi bisa berminggu minggu,” jelas ari.

Selepas pengeringan tahap selanjutnya yaitu proses pembakaran, dimana kerajinan ini dimasukkan ke dalam tungku berbentuk persegi dan dibakar dengan semburan api yang besar. Selepas dibakar akan menghasilkan sebuah kerajinan yang kuat dan kokoh kemudian tahapan terakhir yaitu finishing dimana kerajinan tadi dipoles hingga halus kemudian diolesi dengan dengan cairan untuk luaran permukaan kerajinan.

Kerajinan teracota milik ari mempunyai beberapa bentuk seperti bermacam” bentuk candi, patung” dewa dewi hindu-budha, ornamen” majapahitan, patung semar yang menjadi tujuan pembeli saat ini serta berbagai macam hiasan taman.

“Untuk bentuk kita tergantung dari permintaan, jadi ketika pembeli meminta bentuk apa kita buatkan,” jelas ari.

Dengan hasil kerja secara manual serta tingkat kesabaran waktu dari proses pembuatan kerajinan teracota milik ari ini dibandrol dari harga Rp. 150.000 sampai Rp. 250.000 untuk terkecil dan yang paling besar hingga tembus puluhan juta.

BACA JUGA :  Menyingkap Rahasia Candi Kesiman Tengah: Relik Sejarah dan Mitologi di Tengah Sawah Mojokerto

“Untuk harga kita relatif tergantung dari tingkat ukuran serta kerumitan bentuk kerajinan dan berapa lama untuk prosesnya,” terang ari.

Ari menjelaskan kalau kerajinan teracota pernah dikirim ke pulau bali, jakarta, malang dan sekitarnya dan juga pernah tembus ke ke negara belanda.

“Namun saat ini pesanan yang paling banyak itu didominasi oleh vila” atau tempat wisata kerena dibutuhkan sebagai hiasan,” tambah ari.

Kerajinan teracota saat ini didaerah trowulan sudah mengalami kepunahan yang cukup signifikan. Dimulai dari rumitnya pembuatan serta waktu yang dibutuhkan cukup lama menjadikan banyak pengerajin yang beralih profesi dari pengrajin teracota ini.

Sebagai harapan ari selaku pengerajin menjelaskan, “kerajinan teracota ini mungkin prosesnya cukup lama tapi hasilnya juga lumayan ketika dijual, jadi saya ingin agar pemerintah membatu dari segi proses pemasaran dan pengembangan bisnis ini agar teracota ini kembali berkiprah seperti zaman pertama kali teracota ini muncul,” pungkas ari dengan nada penuh harap.

Penulis: Yusril

Editor: Kaylla