Badung,Sekilasmedia.com -Kasus pengeroyokan dua ojek online ED (24) dan HH (30) di depan Saloto Bar, Jalan Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, mendapat atensi serius dari pihak Polresta Denpasar.
Bahkan identitas para pelaku sudah dikantongi dan masih dalam pengejaran. Kasus ini juga diduga menyebabkan munculnya pesan berantai di Whatsapp ajakan tawuran di wilayah Pecatu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, setidaknya ada sekitar 10 orang melakukan aksi pengeroyokan terhadap dua korban. Mereka menyerang dengan cara membabi buta, bahkan ada yang menggunakan besi untuk memukul.
Akibat kejadian itu korban babak belur dan mengalami sejumlah luka di tubuh, termasuk pelipis mengeluarkan darah. Kasus ini langsung di laporkan ke Polsek Kuta Selatan.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Minggu (9/2) membenarkan dengan insiden itu. Saat ini anggota Unit Reskrim Polsek Kuta Selatan, tengah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi saksi yang ada di TKP saat kejadian.
“Sudah ditindaklanjuti, polisi sedang penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi para pelaku yang kini dalam pengejaran,” katanya.
Berdasarkan keterangan korban, saat itu mereka sedang mangkal di TKP, tiba tiba mereka diserang segerombolan orang yang diduga merupakan ojek online yang mangkal di tempat sama.
“Dugaan sementara, kejadian ini dipicu karena perselisihan terkait lahan pangkalan antar kelompok driver online yang mangkal di TKP,” ujarnya.
Untuk saat ini situasi di lokasi kejadian dalam kondisi aman dan kondusif. Aparat kepolisian terus melakukan pemantauan dan patroli. Karena mengingat pasca kejadian sempat muncul isu di media sosial akan terjadi aksi bentrokan susulan di kawasan belakang GWK.
“Jadi semua itu tidak ada, alias hoax. Di sana kami terus melakukan patroli sampai subuh, jadi situasinya aman dan kondusif,” tandasnya.
Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Penulis : Soni
Editor: Kaylla