Surabaya,Sekilasmedia.com-Kasus Makan Bergizi Gratis (MBG) yang basih yang berakibat beberapa murid keracunan di sejumlah daerah di Jawa Timur harus segera disikapi dengan tegas, agar tidak terulang. Jika tidak, banyak sekolah yang menolak program tersebut.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Jawa Timur, Mochamad Nasih Aschal mengaku sangat menyayangkan pelaksanaan MBG yang basih di banyak daerah. Ia menilai hal ini perlu mendapatkan perhatian serius.
“Presiden (Prabowo Subianto) sudah instruksikan tinggal bagaimana teknis pelaksanaan MBG, tentu harus dilakukan upaya-upaya perbaikan,” paparnya.
Cicit KH Syaikhona Kholil itu menyebut, pelaksanaan MBG harus dikawal betul dan termonitor secara detail proses hieginisnya mulai bahan, masak, dan penyajian.
“Fraksi NasDem menyayangkan, tetapi kedepannya kasus ini tidak terulang kembali,” tegasnya.
Politisi asal dapil Madura itu meminta agar segera ada langkah tegas bagi pengelola. Mengingat kasus keracunan massal ini diduga human error.
“Ada human errornya. Maka human error, diambil tegas supaya kehati-hatiannya dalam melaksanakan MBG betul-betul terjaga,” pintanya.
Lora Nasih pun menilai tidak mempermasalahkan, jika di sejumlah tempat yang terjadi keracunan massal diberhentikan sementara pelaksanaan MBG-ny. Hal ini untuk menjaga kesehatan anak-anak sekolah.
“Disitu ada kesalahan teknis yang harus dilakukan langkah-langkah tegas, kalau memang harus diberhentikan demi menjaga anak-anak kita, ya tidak masalah untuk dibeberapa tempat yang memang terjadinya nasi basih,” tuturnya.
Lora Nasih tidak menginginkan sekolah menolak diberi MBG setiap harinya, karena khawatir keracunan massal terjadi kembali. Program Presiden RI Prabowo Subianto bisa tidak berjalan, jika banyak sekolah menolak MBG.
“Jangan sampai justru beberapa sekolah menolak. Kalau ini dibiarkan, program prioritas presiden malah akan tidak berjalan. Karena jelas manfaatnya untuk masyarakat,” pungkasnya.





