Kediri, Sekilasmedia.com – Warga dua desa yakni Desa Juwet Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri dan warga Dusun Demangan, Desa Gudo Kabupaten Jombang mengancam akan menutup total galian tambang di rolak 70.
Penutupan itu dilakukan oleh warga, karena keberadaan galian itu memicu rusaknya lingkungan hidup dan mengeringnya air sumur warga di kedua desa tersebut.
Bahkan belum lama ini Pemkab Jombang telah membongkar jembatan akses pada galian di rolak 70, dan saat ini masyarakat di kedua Kabupaten tersebut menggalang kekuatan besar-besaran untuk menutup total galian di rolak 70.
BI (38) masyarakat Desa Juwet Kunjang mengatakan, musim kemarau seperti ini, petani kesulitan air, untuk ngairi sawahnya para petani harus menyewa diesel untuk mengairinya. ” Dulu saat musim kemarau pengairan sawah normal saja, namun setelah ada galian tambang di rolak 70, para petani kesulitan air, ” katanya.
Air irigasi yang biasa untuk keperluan pertanian, lanjut Bl, semuanya mengalir ke kubangan besar bekas galian pasir rolak 70 hingga kedalaman memcapai 4 meter. ” Dengan adanya kubangan bekas galian tersebut air mengumpul disitu, pompa diesel disumur bor saat dinyalakan tidak bisa keluarkan airnya karena kalah dan air masuk ke kubangan tersebut, “ucapnya.
Kondisi kerusakan lingkungan terjadi tidak di Desa Juwet saja, akan tetapi, Dusun Demangan, Desa Gudo, Jombang. Sehingga masyarakat dikedua Kabupaten ini bertekat ingin menutup total galian Rolak 70, karena mereka merasakan lebih besar mudhorotnya. ” Masyarakat sudah tidak sabar, hidup sudah susah kok ditambahi permasalahan air, semenjak adanya tambang galian ini petani dibuat pusing mikirkan air, dulu petani adem ayem, “tutur KSN (46), masyarakat Desa Juwet.
Kekecewaan juga dirasakan warga Dusun Demangan, Desa Gudo, petani kecewa saat musim kemarau seperti saat ini air sangat susah. ” Masyarakat dan petani menghendaki agar tambang galian di rolak 70 harus di tutup total, ini sudah final dan tidak bisa di tawar lagi.
Pokoknya semua masyarakat minta galian di rolak 70 ditutup total karena mudhorotnya lebih parah dari manfaatnya, “ucap warga Dusun Demangan, Desa Gudo yang diamini oleh puluhan orang warga.
Untuk mengelabuhi kedua warga Desa Juwet dan Dusun Demangan, Desa Gudo , CV.Adijoyo dan CV.Mustaman yang menguasai rolak 70 itu mencari simpati masyarakat dengan membagi sembako dan Surat Keputusan (SK), namun warga tetap mengingin penutupan tambang galian.
Sementara itu direktur CV.Adi Joyo dan CV. Mustaman hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi.(tim)