Lumajang(sekilasmedia.com) –– Tetkait adanya pemasangan CCTV yang terpasang di 8 titik diarea SMPN 3 Pasirian, menoreh tanda tanya besar, pasalnya dari pemasangan CCTV tersebut menurut Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 3 Pasirian, Drs. Samsul Hadi, M.p.d, tidak pernah merencanakan atau menuangkan dalam pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) pada tahun sebelumnya.
“Saya tidak tahu mas, bahkan saya juga pernah konfirmasi kepada Pak Siswanto (Kasek SMPN 3 Pasirian yang lama) bahkan beliau juga tidak pernah menganggarkan untuk pemasangan CCTV tersebut”,Ucapnya.
Lebih lanjut Bagian Kurikulum Supriyadi yang didampingi Kepala Tata Usaha (TU) SMPN 3 Pasirian Agus, menjelaskan bahwa pemasangan CCTV di delapan titik di sekeliling sekolah adalah bantuan program gratis dari PT Telkom.
“Ada surat dari dinas bantuan program gratis dari Telkom “,Ujar Agus Ka. UT. SMPN 3 Pasirian. yang diamini oleh Supriyadi.
Masih menurutnya, program tersebut ditawarkan untuk Sekolah yang berada diwilayah Selatan namun jika tidak sanggup maka program CCTV gratis dari PT Telkom yang membawa surat dari Dindik, akan dipindah kesekolah wilayah utara.
“Program tersebut ditawarkan kepada sekolah diwilayah selatan dulu, kalau tidak sanggup akan dipindah ke sekolah wilayah utara, ya akhirnya kami terima”,Papar Agus.
Namun jika CCTV itu adalah bantuan Gratis dari Pihak PT Telkom, lalu kenapa Kasek yang lama maupun yang baru tidak tahu menahu soal adanya pengadaan bantuan CCTV tersebut. Agus dan Supriyadi beralibi pemberian bantuan tersebut saat kepala sekolah masih dalam masa transisi.
“Saat bantuan tersebut datang, disekolah sedang masa transisi pergantian Kasek”,Jlentrehnya.
Sementara itu Kabid Sarana dan Prasarana, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lumajang, Kahar, membantah jika disekolah SMP atau Lembaga Sederajat mendapat program CCTV gratis yang bekerja sama dengan PT Telkom.
“Tidak ada program CCTV gratis untuk sekolah sekolah, apalagi yang katanya Dindik bekerjasama dengan PT Telkom, itu bohong”,Tegasnya.
Menurut sumber dari (sekilasmedia.com) yang melarang namanya untuk dimediakan, ada dugaan bahwa anggaran yang digunakan untuk pengadaan pemasangan CCTV diambilkan dari dana BOS, artinya ada penyalah gunaan anggaran BOS yang sebelumnya tidak di RKA kan.
“Jika dugaan kami itu nantinya terbukti, bahwa anggaran yang digunakan anggaran BOS, maka sudah saya pastikan, pengambil kebijakan yang tanpa sepengetahuan Kasek dengan mengalih fungsikan dana yang bukan pada peruntukannya bakal berurusan dengan hukum”,Pungkasnya(kar)
Kiri : Supriyadi dan Agus
Lumajang,(sekilasmedia.com)
