Hukum

BNNP Antisipasi Peredaran Happy Water Masuk Bali

×

BNNP Antisipasi Peredaran Happy Water Masuk Bali

Sebarkan artikel ini
Foto Kepala BNNP Bali Brigjen Putu Gede Suastawa
Foto Kepala BNNP Bali Brigjen Putu Gede Suastawa

Denpasar Bali, Sekilasmedia.com – Peredaran Happy water, atau narkotika jenis baru yang dikemas dalam minuman sachet, membuat BNNP Bali beserta jajaran melakukan antisipasi agar barang tersebut tidak sampai masuk Bali.

Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol. Putu Gede Suastawa, Sabtu (20/4) mengatakan, Happy water itu diselundupkan dari negara Malaysia dengan harga per sachet dijual Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta.

” Kasus ini sudah diungkap Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Utara. Kami sudah melakukan antisipasi dan penyelidikan. Untuk Bali, sampai saat ini belum terdeteksi, ” ungkapnya.

Dijelaskan, produk narkoba jenis baru ini merupakan campuran sabu-sabu (SS) dan benzoate yang bisa dikonsumi dengan cara diseduh atau langsung diminum. Efeknya seperti mengonsumsi ekstasi dan bisa dikontrol.

BACA JUGA :  JUAL MUSHROOM, UNTUNG DIDAKWA ALTERNATIF 

Terkait banyaknya kurir atau narkoba dari luar masuk Bali, Brigjen Suastawa menyampaikan, fenomena ini terjadi karena gencarnya BNNP, BNNK dan kepolisian melakukan penindakan. Apalagi berbagai warning disampaikan aparat penegak hukum dan hal ini membuat sindikat lokal agak keder.

” Dari gambaran umum, berdasarkan hasil asesmen para tersangka yang kami tangkap, justru sekarang untuk penyelundupan narkoba melalui jasa kurir paket dan pribadi, dominan lewat udara, ” terangnya.

Hingga saat ini narkoba yang masih laris ada tiga yaitu SS, ekstasi dan ganja. Jarang sekali yang pesan heroin dan kokain. Pun mengakui pangsa pasar dari dalam Bali menurun, tapi peredaran barang dari luar tetap gencar.

BACA JUGA :  Langgar Ijin Reklame, Toko Erafone Disegel Satpol PP

Terbukti penangkapan sejak Januari sampai April 2019, terus menurun. Dimana Polda Bali berhasil mengungkap 96 kasus dan BNNP 14 kasus. Antisipasi ke depan, kata mantan Direktur Binmas Polda Bali ini, BNNP tetap melakukan penyelidikan dan penyidikan dari tangkapan yang ada.

” Update data dan alat terus dilakukan sesuai dengan perkembangan IT yang begitu cepat, supaya kami tidak akan kalah, ” pungkasnya.

Ia menambahkan, fokus BNN tetap pada barang yang datang dari luar ke Bali dan sindikat besar. Terlebih menekankan barang besar agar tidak sampai beredar di Bali.(soni).