Malang, sekilasmedia.com– Aksi demonstrasi menolak pengesahan Undang-Undang (UU) TNI di Kota Malang berakhir dengan ketegangan dan kericuhan pada Minggu (23/3/2025) malam. Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi aksi anarkis, menyebabkan kerusakan pada Gedung DPRD Kota Malang.
Sejak pukul 16.00 WIB, ratusan massa yang tergabung dalam kelompok “Malang Turun ke Jalan” mulai melakukan aksi protes di depan gedung dewan. Setelah jeda berbuka puasa, mereka tetap bertahan di lokasi, hingga situasi semakin memanas menjelang malam.
Ketegangan memuncak ketika massa mulai menyalakan petasan, melempar bom molotov, dan membakar barang-barang di sekitar lokasi, termasuk gudang barang bekas dan sampah di samping utara gedung DPRD. Kobaran api bahkan sempat terlihat di depan pintu gedung sebelum petugas berhasil memadamkannya. Tak hanya itu, massa juga merusak pos penjagaan dengan melempari batu, hingga kaca dan gentengnya pecah.
Tak berhenti di situ, aksi vandalisme pun terjadi. Massa mencoret-coret tembok, pagar, dan jalan di sekitar gedung DPRD Kota Malang. Polisi yang bertugas akhirnya membubarkan massa dengan barikade dan water cannon setelah situasi semakin tidak terkendali.
Kericuhan ini menyebabkan sejumlah orang terluka, baik dari pihak demonstran, kepolisian, maupun TNI. Beberapa di antaranya bahkan harus mendapatkan perawatan medis akibat luka yang cukup serius.
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, yang tiba di lokasi setelah mengetahui ada kericuhan, menyesalkan kejadian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya pihak DPRD siap menerima audiensi dari demonstran.
“Kami sebenarnya terbuka untuk diskusi, tetapi saat saya tiba, situasi sudah tidak kondusif,” ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, juga menyayangkan aksi yang berujung kekerasan ini.
“Demonstrasi adalah hak setiap warga negara, tetapi sangat disayangkan jika harus berakhir dengan kerusakan dan korban luka,” kata Amithya.
Ia menegaskan bahwa ke depan, penyampaian aspirasi seharusnya dilakukan dengan cara yang lebih damai agar tidak menimbulkan korban dari kedua belah pihak.
Terkait kerusakan yang terjadi, DPRD Kota Malang berjanji akan segera melakukan perbaikan fisik gedung dan fasilitas yang terdampak. Namun, Amithya menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan kondisi para korban yang terluka akibat insiden tersebut.
Penulis : S Basuki
Editor: Kaylla