Peristiwa

BMKG Minta Masyarakat Bali Waspada, Pasang Air Laut Besar dan Banjir Rob Berpotensi Terjadi

×

BMKG Minta Masyarakat Bali Waspada, Pasang Air Laut Besar dan Banjir Rob Berpotensi Terjadi

Sebarkan artikel ini
Kondisi pantai Candikusuma, Kabupaten Jembrana, Bali. (Foto Soni)

Denpasar,Sekilasmedia.com-
Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai selatan Pulau Dewata, terutama di Kabupaten Jembrana diminta untuk selalu waspada, karena banjir rob masih berpotensi terjadi pada Juni 2025.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bali memprakirakan, pada bulan Juni pasang besar air laut akan terjadi dan memicu banjir rob.

Umumnya, puncak naiknya air laut terjadi pada bulan purnama atau bulan mati (tilem). Dimana untuk kekuatannya tergantung pada fenomena alam yang menyertainya.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bali, Aminudin Al Roniri mengatakan, selama tiga hari, dari tanggal 12 sampai 14 Juni 2025, wilayah pesisir Bali berpotensi terjadi banjir rob.

Pada peristiwa naiknya air laut ini biasanya berbarengan dengan menguatnya angin timuran. Kombinasi inilah yang membuat rob menjadi lebih kuat hingga sampai ke pemukiman warga.

“Dampak pasang air laut disertai angin timuran biasanya terjadi satu sampai dua hari sebelum atau sesudah bulan purnama dan bulan mati,” terang Roniri.

Disebutkan, bahwa saat bulan purnama atau bulan mati, posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga gaya gravitasi bulan dan matahari saling menguatkan.

“Hal ini juga mengakibatkan pasang naik lebih tinggi dan pasang surut lebih rendah dari biasanya,” tambahnya.

Dari data yang berpotensi rob, diperkirakan terjadi di pesisir Bali selatan. Diantaranya pesisir selatan Kabupaten Jembrana, pesisir selatan  Tahanan, pesisir selatan Badung, pesisir selatan Denpasar, pesisir selatan Gianyar, pesisir selatan Klungkung dan pesisir selatan Karangasem.

“Untuk waktu terjadinya banjir pesisir (rob) ini berbeda beda waktu baik hari dan jamnya,” tandas Roniri.

Oleh karenanya, masyarakat diminta selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *