Magetan,Sekilasmedia.com-Warga Desa Malang, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, menggelar tradisi tahunan Bersih Desa pada Selasa, 3 Juni 2025, bertepatan dengan Kamis Legi di bulan Suro. Acara berlangsung di Punden Malang, sebuah lokasi sakral yang diyakini sebagai pusat sejarah berdirinya desa. Tahun ini, kegiatan diangkat dengan tema “Tansah Nyawiji, Ngayuh Lestari”, yang bermakna semangat kebersamaan dalam menjaga kelestarian budaya.
Tradisi dimulai dengan selamatan desa yang diikuti oleh ratusan warga. Masyarakat secara gotong royong membawa makanan tumpeng serta panggang ayam sebagai wujud syukur atas keselamatan, hasil panen, dan berkah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Acara ini juga dihadiri oleh seluruh Ketua RT dari 16 RT yang ada di Kelurahan Malang, menandakan kekompakan dan keseriusan warga dalam melestarikan adat dan budaya warisan leluhur.
Kepala Desa Malang, Sumali, dalam sambutannya menyampaikan bahwa bersih desa bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari identitas dan kekuatan masyarakat desa.
> “Tema Tansah Nyawiji, Ngayuh Lestari mencerminkan tekad kita untuk terus bersatu menjaga budaya. Kehadiran warga yang membawa tumpeng dan panggang ayam adalah wujud syukur dan kebersamaan yang luar biasa,” tutur Sumali.
Usai selamatan, acara dilanjutkan dengan pertunjukan seni tari gambyongan, yang dibawakan oleh penari lokal dengan iringan gamelan tradisional. Tarian ini menjadi daya tarik tersendiri, memperkuat suasana sakral sekaligus hiburan bernilai budaya tinggi.
Tradisi Bersih Desa Malang digelar secara rutin setiap tahun di bulan Suro, tepat pada hari Kamis Legi, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan permohonan keselamatan bagi seluruh warga desa.
Kehadiran ratusan warga, lengkap dengan sajian khas tradisional dan semangat kebersamaan, membuktikan bahwa budaya lokal masih tumbuh subur di tengah arus modernisasi.