Mojokerto,Sekilasmedia.com- Parah!! petani yang berada di dua Kecamatan Trowulan dan Pungging Kabupaten Mojokerto saat ini menjadi resah dan bingung, Karena, petani terpaksa membeli mahal harga pupuk subsidi untuk lahan pertaniannya.
Tim sekilasmedia.com,
berhasil menemui para petani di sawah di dusun Patung, Desa Pungging kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto.Selasa (29/10/2025) sekitar pukul 07:30 WIB, mengungkapkan bahwa menjadi resah dengan terpaksa beli pupuk mahal dan itu karena ada sistim yang di kirim ke Gapoktan -Gapoktan, harus bayar tips bagi distributor melalui Sopir truk, sebesar 50 ribu per kirim. Hal tersebut menjadi salah satu alasan naiknya harga pupuk, dan itu tidak di benarkan.
“Kita membeli pupuk harus lewat Gapoktan dan ada tambahan biaya bayar tranpor, iuran lampu dusun dll, sehingga , petani terpaksa membeli dengan harga mahal, urea kita dapat 140 – 145 per sak.” Jelas Udin petani Pungging
Padahal menurut aturan, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di tahun 2024 masih sama dengan tahun 2023, yakni Rp2.250 per kilogram untuk Urea dan 2.300 per kilogram untuk NPK. Dan hari ini harga pupuk turun.
Ketua Pemerhati Pertanian Indonesia, Wahyudi menyampaikan,” Kecurangan beberapa kios pupuk dan distributornya agar untuk segera disidak dan diperiksa penegak hukum. Karena menjual pupuk subsidi diatas harga HET dapat dikenai sanksi pidana”.
“Jika ini dibiarkan harga eceran pupuk mahal disetiap kios, tentu berimbas kepada harga holtikultura dan beras pun turut melonjak harganya,” jelas wahyudi
Masih bersama Wahyudi, “Jangan salahkan petani menjual beras mahal, tapi pangkal persoalannya karena harga pupuk subsidi dipermainkan oleh para oknum pemilik izin kios di desa, apalagi pak Menteri Amran. Jelas harga pupuk turun dan budget di tambah sebenar tidak ada alasan pupuk mahal.” Jelas Wahyudi.
Terkait hal ini, tim kami berhasil menemui ,Zuhri seorang petani disawah
“Kita berharap kepada Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, sekali-kali PPL, Dinas Pertanian, Dinas perindag tidak pernah turun untuk kelapangan apalagi lakukan, menertibkan kios pupuk nakal. Kapan perlu dicabut izin kiosnya ataupun Distributornya yang lakukan pungli biaya transport 50 ribu, sehingga pupuk harganya di naikkan hal ini sangat menekan masyarakat petani,”tegas Zuri.
Terpisah, Noer pendik Kepala Divisi pertanian LSM GMBI Mojokerto menyampaikan,” Apapun alasannya petani harus beli pupuk murah, yang terjadi di Pungging itu adalah contoh kecil di masyarakat bahwa pupuk subsidi tidak pernah terpantau dan disidak langsung ke petani sehingga Pupuk seharga 145.000 per sak , tidak di ketahui pemerintah kabupaten Mojokerto, bagaimana Bupati, kepala Dinas , PPL atau petugas PI diam dan melakukan pembiaran, hal ini tidak sejalan dengan Perintah Presiden melalui Pak Menteri Amran Sulaiman.” Jelas pendik.
Dan ketika di hubungi Kepala Dinas Pertanian melalui WA, tidak pernah dibalas, malah Kabid yang mempunyai urusan pupuk di Dinas Pertanian mengajak bertemu sama tiem kami dan menanyakan secara objektif terkait daerah mana, kios mana dan Distributor yang nakal, informasinya akan di sidak dan di tindak.





