Probolinggo, Sekilasmedia.com – Dalam waktu sekejap, Pemerintah Kota Probolinggo bersama PT Bromo Tirta Lestari (Alamo) dan Bank Jatim Cabang Probolinggo berhasil menyulap lingkungan GOR A.Yani menjadi sebuah Sentra Wisata Kuliner (SWK). 88 tenant (sisi selatan) sudah berpemilik siap menyajikan makanan berat, ringan dan bermacam jenis minuman.
Seremonial pembukaan SWK A.Yani disertai penyerahan CSR secara simbolis dari perusahaan kepada Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Minggu (10/08/2025) malam. Secara bersama-sama pemencetan tombol menjadi penanda bahwa SWK A.Yani telah diresmikan.
Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo Fitriawati, SWK ini berhasil karena didukung penuh oleh Wali Kota Dokter Aminuddin, Wawali Ina Dwi Lestari dan Ketua TP PKK dr. Evariani. Realisasi pembangunan ini pun tak luput dari pendampingan Sekda drg Ninik Ira Wibawati serta perangkat daerah terkait.
Keberadaan SWK A.Yani adalah dukungan dalam program Probolinggo Bersolek, sebagai upaya mewujudkan kota yang tertib, bersih, estetis serta memberi ruang ekonomi kerakyatan. Tujuannya, untuk keberadaan usaha kuliner yang teratur dan layak, kebersihan dan keindahan GOR Yani serta menumbuhkan kesadaran terhadap kewajiban retribusi dalam pengelolaan lingkungan.
“Usaha (di SWK) berupa makanan berat, ringan dan minuman. Bertahap untuk di sisi selatan ada 88 tenant, selanjutnya giliran di sisi utara ada 89 tenant nantinya. Kami akui SWK belum sempurna, secara bertahap akan lebih disempurnakan untuk meningkatkan daya tarik wisata kuliner,” jelas Fitriawati.
“Terima kasih Bromo Tirta Lestari yang sangat besar bantuannya untuk kami. Dari Bank Jatim juga menyiapkan ini dan akan ditambah fasilitas lainnya,” sambung Kepala DKUP.
Pimpinan PT Bromo Tirta Lestari Calvin Reynaldo pun tak menyangka bisa berpartisipasi dalam pembangunan tempat yang awalnya bukan apa-apa menjadi SWK A.Yani. “Ide (Pak Wali) yang sangat keren ya, tidak menyangka bisa berpartisipasi dalam ide yang luar biasa ini,” katanya.
Sementara itu, bagi pedagang di SWK A.Yani, kepindahan mereka menyisakan sedikit rasa was-was jika dagangan tidak laku. Seperti yang disampaikan Tri Ifandi, yang sebelumnya berjualan di Alun-alun kadang sepi kadang ramai.
“Dilihat dari lingkungan kayaknya kurang (ramai) karena orang-orang kan perginya ke pusat (keramaian),” tutur pedagang ayam geprek dan ayam panggang ini. Tapi, Tri Ifandi tidak tinggal diam. Ia pun mengatur strategi berjualan melalui online dan tetap punya harapan besar dari SWK A.Yani ini.
Wali Kota Dokter Aminuddin menyampaikan, tenant yang tersedia baru 88 di sebelah selatan dan nantinya di sebelah utara juga sedang proses pembangunan. “Nanti akan dibuat lebih menarik. Ada kegiatan yang menjadi magnet lain untuk masyarakat bisa berkumpul ke pusat kuliner ini. Kita berusaha untuk PKL melalui tenant yang apik di sentra wisata kuliner ini,” katanya.