LUMAJANG, Sekilasmedia.com – Ratusan Korban sang ibu-ibu mendatangi Mapolres Lumajang, dimana saat mendengar kabar sang dalang dari pemilik Investasi bodong Lumajang, sudah berhasil di amankan oleh Anggota Team Cobra Polres Lumajang di Bali kemarin, dan ratusan ibu-ibu tersebut mendatangi Mapolres Lumajang untuk meminta pertanggung jawaban dari Umi Salma pemilik Investasi bodong tersebut. Selasa (20/08/2019.
Nampak dari beberapa korban yang telah merasa tertipu, tanpa basa basi lagi dan langsung menghujat Umi Salma di saat bertemu, dan salah satunya ibu Lathifa. Dirinya menuturkan karena menjadi ketua dari 200 orang Anggota, karena uang yang di tabungkan ke Umi Salma tidak kunjung keluar, dirinya sempat di ancam oleh Anggotanya dan akan dibunuh jika tidak bisa mencairkan dana tabungannya.
“Anggota saya kan banyak yang kerja di Pasar, nah mereka menagih uangnya kepada saya untuk sewa lapak. Karena tidak bisa membayar uang sewa lapak, dan lapaknya mereka dirampas sedangkan mereka mengancam balik ke saya kalau tidak bisa mengembalikan uang tersebut maka saya akan di bunuh. Trus kalau begini nasib saya bagaimana” ucapnya Lathifa dengan nada geram.
Adapula ibu Masula, salah seorang korban yang menabungkan uangnya untuk biaya umrah bersama orang tuanya. Alih – alih berharap mendapat hasil, malah uang ibu Masula juga dibawa kabur oleh Umi salma
“Saya kira Umi salma ini orangnya baik, saya sudah mempercayakan uang saya agar dapat bertambah untuk biaya umrah, yang rencananya saya bersama orang tua saya” terang Masula sambil tersedu-sedu.
Kapolres Lumajang AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban SH. SIK. MM. MH. mengungkapkan “Para Korban Investasi bodong oleh tersangka Umi Salma, yang sementara kami datakan lebih dari 1500 orang. kami masih terus melakukan pendataan berapa jumlah sebenarnya. dengan tertangkapnya Umi Salma oleh Team Cobra Polres Lumajang di Bali, pasti akan datang lagi korban – korban lainnya untuk mengadu”
“Saya himbau kepada Masyarakat agar jangan mudah tergiur dengan modus-modus penipuan yang mengatas namakan investasi. perlu diketahui apabila ada kegiatan menghimpun dana dari Masyarakat dan atau menyalurkan dana pada Masyarakat melalui sistem pinjaman maka yang dapat melakukan hanya dalam bentuk Bank atau Koperasi.
Kalau Bank maka tunduk kepada aturan OJK sedangkan kalau koperasi tunduk kepada aturan daei kementerian koperasi. Pastikan apakah mereka memiliki legalitas dari OJK atau dari kementerian Koperasi, kalau tidak maka model investasi tersebut ilegal” Pungkas Arsal.(Shelor)
