Gianyar Bali, Sekilasmedia.com- Aksi bejat, I Gusti Ngurah Raka Putra yang tega menghamili darah dagingnya, menyulut emosi warga Banjar Siyut Desa Tulikup, Kecamatan/Kababupaten Gianyar. Bahkan sujumlah warga mengaku akan mengusir pelaku dari desanya tersebut.
Kelian Adat Desa Tulikup Made Sudana, saat ditemui sekilasmedia.com Kamis (17/1) mengatakan, kemarahan warga sempat tersulut, tapi sudah mereda setelah ada himbuan, bahkan banyak tidak menyangka pelaku melakukan aksi itu.
Pasalnya, selama ini tidak ada gerak gerik ditonjolkan dalam keseharian pria 54 tahun tersebut.
” Di sini semuanya kaget dan marah, karena bapaknya polos. Gantinya kerja dia kerja, gantinya ngayah, dia ngayah banjar, ” kata Sudana.
Di ungkapkan, sebelumnya kasus serupa juga pernah terjadi di Desa Tulikup, sekitar 12 tahun silam. Tapi, aksi bejat sang ayah tidak sampai menghamili putrinya. Selanjutnya desa menggelar upacara Duwur Menggala Agung di rumahnya dan di Pura Bale Agung.
Lantaran ini kasusnya sama, yang juga sudah ada awig-awignya mengenai hal itu, maka upacara tetap berlaku. Kini pihaknya masih akan mencari dewasa ayu, untuk menggelar upacara tersebut.
” Nanti bapaknya (tersangka-red) bisa kita pinjam sebentar. Kita bawa ke pantai untuk dimandikan, lalu menggelar upacara yang dipuput oleh Pedanda Budha, ” papar dia.
Selain sanksi upacara, Made Sudana memastikan tidak ada sanksi denda dalam kasus seperti ini, dikarenakan dari segi biaya sudah besar.
” Begitu peraturan adat, tentu kami lakukan juga, ” tandas dia.
Sebelumnya tersangka I Gusti Ngurah Raka Putra, saat ditemui di mapolres Gianyar, mengaku siap menerima sanksi adat. Namun seperti apa detail sanksi itu, diakuinya belum mendapat pemberitahuan oleh adat setempat.(SONI)