LUMAJANG, Sekilasmedia.com – Tindak pidana kasus pencurian gula kristal yang terjadi digudang PG Djatiroto Lumajang, akhirnya terbongkar. Dan ternyata selama ini yang jadi “tikus gula” adalah karyawan PG sendiri, hal tersebut terungkap setelah Anggota Kepolisian Lumajang menangkap 6 orang pelaku dari 15 orang yang sudah menjadi komplotannya dan yang biasa melakukan pencurian gula.
Menurut Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP. Hasran, SH.M.Hum., menerangkan, Pengungkapan kasus pencurian digudang Nomor 10 tempat penyimpanan gula di PG Djatiroto tepatnya pada Sabtu, 11 Januari 2020 sekitar pukul:02.00 Wib. Dimana para pelaku tersebut telah melancarkan aksinya dengan cara mencongkel pintu gudang dengan beralatkan linggis.
“Setelah kita lakukan olah TKP, para pelaku ini berhasil masuk dan membobol gudang hingga dapat mengambil gula tersebut, ternyata para pelaku mencongkel pintu gudang,”Ujar Hasran. Kamis (16/01/2020) pagi di Kantornya.
Kasat Reskrim juga mengungkapkan, bahwa pengungkapan kasus oleh tim Cobra Tangguh di PG Djatiroto ini sangat ironis, karena berdasarkan informasi yang masuk kepada tim cobra tangguh, dalam gudang itu sering kehilangan sejumlah gula yang sudah dikemas dalam bentuk sak. Bersamaan dengan itu tim opsnal dari tim cobra tangguh Polsek Djatiroto serta Satreskrim Polres Lumajang melakukan rangkaian penyelidikan.
“Pada saat itu sempat tertangkap tangan salah se orang, ternyata adalah salah satu oknum satpam yang seyokyanya dia menjaga mengamankan area lingkungan PG. Dan pihaknya diduga sebagai bagian dari pelaku,” katanya.
AKP Hasran menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pendalaman adanya kasus tersebut, karena dimungkinkan ada pelaku lain dibalik pelaku yang sudah ditangkap.
“Tidak menutup kemungkinan akan mengungkap jaringan yang lebih besar lagi, kita masih melakukan pendalaman, siapa dibelakang kejahatan ini,”tambahnya
Hasran juga menyarankan agar ditempat-tempat vital seperti penyimpanan gula untuk dipasang cctv.
“Ini yang kita sarankan muda-mudahan segera dia pasang ditempat-tempat yang vital,”Pungkasnya.(Shelor).
